youngster.id - Melihat potensi besar yang dapat diberikan untuk industri pendidikan di Indonesia, startup edutech asal Philipina WELA School System memperluas pasarnya ke Tanah Air dengan menggandeng Impactpreneur dan Nakama program.
John Vincent Co-founder dan CEO dari WELA mengatkan, WELA App akan mulai memasuki public dan private school di Indonesia di tahun 2023.
“Kami sudah menargetkan market lebih dari 100.000 sekolah dengan jutaan users siswa-siswi dari pre-elementary sampai high school di Indonesia,” ungkap John, dikutip Rabu (28/6/2023).
Dijelaskan John, WELA memiliki sistem manajemen sekolah ujung-ke-ujung yang membantu mengurus sekolah-sekolah sepenuhnya. WELA juga meluncurkan teknologi terbarunya yang disebut RFID Attendance Architecture (UDCA). Teknologi baru ini memungkinkan sekolah untuk mengumpulkan data kehadiran siswa setiap harinya dan dapat menjadi notifikasi untuk para orang tua siswa. Teknologi baru ini memungkinkan pengisian daya ponsel antara 100W dan 200W tanpa mengorbankan usia baterai.
Selain itu, WELA memiliki Learning Management System (LMS) yang bernama Silid LMS, sistem ini bertindak sebagai sarana untuk membantu pembelajaran jarak jauh dan tatap muka atau kombinasi keduanya.
Silid LMS adalah seperti “ruang kelas” online dimana guru-guru dapat berkomunikasi dengan siswa kelas serta membuat materi, tugas dan soal ujian kepada para siswa. Untuk ulangan Silid LMS memiliki fitur “anti-cheat” supaya para murid tidak berbuat curang saat mengisi soal. Serta Silid LMS dapat membantu mengisi penilaian siswa dan melihat evaluasi aktivitas.
“Wela juga memiliki fitur aplikasi ponsel untuk para orang tua siswa. Aplikasi ini dapat diakses dimanapun dan kapanpun untuk melihat pengumuman terbaru sekolah, jadwal kelas, kalender, nilai dan laporan tagihan dari siswa. Tentunya semua fitur Wela ini tersedia di satu platform yang komplit,” tutup John.
STEVY WIDIA
Discussion about this post