Masyarakat Non Fixed Income Kini Dipermudah Akses Kepemilikan Rumah

KPR

Milenial masih sulit mendapatkan rumah. (foto : Ilustrasi/istimewa)

youngster.id - Masih banyak masyarakat terutama milenial yang belum memiliki rumah. Pasalnya mereka tergolong pada berpenghasilan tidak tetap atau non fixed income.   Hal ini mendorong PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) atau SMF berkolaborasi dengan Pinhome dan Proline Finance memberikan akses luas pemilikan rumah bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) dan berpenghasilan tidak tetap (non-fixed income) melalui skema pembiayaan sewa beli (rent to own).

Direktur Utama SMF, Ananta Wiyogo menyampaikan   bahwa Program Pembiayaan Rent to Own menawarkan solusi pemilikan rumah yang dapat menjadi jembatan dalam memenuhi kebutuhan masyarakat, khususnya untuk masyarakat berpenghasilan tidak tetap atau non fixed income yang selama ini masih terkendala dalam memenuhi administrasi perbankan.

“Program ini merupakan salah satu upaya dan bentuk keberpihakan kami kepada masyarakat Indonesia untuk memperoleh haknya dalam mendapatkan hunian yang layak dan terjangkau, khususnya bagi masyarakat yang membutuhkan dan belum terfasilitasi. Kerjasama yang terjalin pada hari ini diharapkan dapat memberikan dampak yang baik dan signifikan baik untuk meningkatkan volume penyaluran pembiayaan perumahan dan pemenuhan backlog perumahan, maupun pemulihan ekonomi nasional,” ungkap Ananta dalam keterangan pers, Senin (26/12/2022).

Dalam kerja sama tersebut, SMF berperan sebagai penyedia dana yang disalurkan melalui Proline Finance selaku lembaga keuangan dengan skema refinancing atas pembiayaan sewa-beli yang telah disalurkan oleh Proline Finance dan dengan agunan yang diikat fidusia. Pinhome, berperan sebagai aggregator yang menyediakan jasa sewa beli yang membeli rumah secara bulk dari developer dan disewakan (dengan opsi membeli/sewa-beli) pada masyarakat (end-user).

Melalui program ini masyarakat mempunyai  akses baru sebagai alternatif pemilikan rumah yang terjangkau untuk meningkatkan taraf hidupnya melalui beberapa langkah yang cukup mudah. Pertama, dimulai dengan masyarakat menentukan rumah idaman yang ingin dimiliki, kemudian Pinhome akan melakukan inspeksi terhadap legalitas rumah tersebut. Kemudian langkah kedua masyarakat mengirimkan dokumen persyaratan seperti KTP, NPWP, bukti penghasilan, dan dokumen pendukung lainnya kepada Proline Finance melalui Pinhome untuk dilakukan analisa kelayakan pembiayaan.

Program ini lebih banyak membuka kesempatan bagi masyarakat non fixed income, karena dalam proses analisa akan lebih mempertimbangkan seberapa besar keinginan nasabah untuk menyewa, menempati dan memiliki rumah tersebut.

Berbagai kemudahan yang akan didapatkan melalui program ini, antara lain adalah uang muka atau DP yang terjangkau, cicilan perbulan seringan biaya sewa rumah, serta opsi kepemilikan rumah di akhir periode program. Sehingga program ini dapat menjadi alternatif bagi peminat properti yang ingin memiliki rumah selain melalui pembiayaan perumahan konvensional, serta diharapkan seluruh lapisan masyarakat terutama yang belum mempunyai akses ke perbankan bisa memiliki rumah hunian.

Direktur Utama Proline Finance, Erisca Wiraatmadja berharap program pembiayaan sewa beli ini dapat menjadi pilihan bagi masyarakat yang benar – benar ingin menyewa, menempati dan pada akhirnya memiliki rumah tersebut.

Senada dengan hal tersebut CEO-Founder Pinhome Dayu Dara Permata menuturkan program sewa beli (rent to own) ini hadir sebagai bagian dari visi utama Pinhome untuk membuka akses kepemilikan rumah pertama bagi seluruh lapisan masyarakat Indonesia, dalam hal ini segmen masyarakat berpenghasilan rendah dan tidak tetap.

“Pinhome memiliki visi utama menjadikan properti lebih dapat diakses untuk meningkatkan penghidupan dan inklusi finansial untuk masyarakat Indonesia. Oleh karena itu Pinhome menghadirkan solusi lewat program ini, Dimana konsumen bisa mencicil rumah dengan biaya setara biaya sewa bulanan. kami berharap lewat program Sewa Beli ini, Pinhome bisa menjadi jalan pembuka atau jembatan bagi banyak orang terutama masyaraka berpenghasilan rendah dan tidak tetap ini untuk memiliki rumah hunian mereka menuju penghidupan yang lebih baik.” ungkap Dara.

 

STEVY WIDIA

Exit mobile version