youngster.id - Maybank Foundation menegaskan komitmennya dalam memperkuat literasi dan inklusi keuangan di kawasan ASEAN melalui penyelenggaraan Maybank Regional Financial Education Excellence Awards (FinEx) 2025 ke-4 di Jakarta. Meski berformat penghargaan, acara tersebut menjadi momentum untuk menyoroti kemajuan program literasi keuangan regional Maybank, terutama Cashville Kidz (CVK), yang menyasar anak usia 9–12 tahun.
CVK merupakan inisiatif pendidikan keuangan berbasis sekolah yang dirancang untuk membangun kebiasaan finansial baik sejak dini. Program ini menekankan pendekatan berbasis bukti melalui pre- dan post-assessment sehingga peningkatan pemahaman dan perubahan perilaku siswa dapat diukur secara jelas. Kurikulum CVK diperbarui secara berkelanjutan agar tetap relevan dengan kebutuhan masyarakat di negara-negara ASEAN.
Chairman Maybank Group dan Maybank Foundation, Tan Sri Dato’ Sri Ir. Zamzamzairani Mohd Isa, menegaskan bahwa literasi keuangan menjadi fondasi pembangunan berkelanjutan di kawasan. Ia menyatakan Maybank akan terus memperluas akses edukasi keuangan, terutama bagi kelompok prasejahtera, melalui kemitraan dengan regulator, lembaga pendidikan, dan pemangku kepentingan regional.
“Melalui inisiatif seperti Cashville Kidz, kami bertujuan menumbuhkan generasi muda yang cakap dan bertanggung jawab secara finansial, mampu membuat keputusan yang tepat, serta berkontribusi pada pertumbuhan inklusif di komunitas mereka,” ujar Zamzamzairani, dikutip Kamis (11/12/2025).
Sejak diluncurkan pada 2013, CVK telah menjangkau lebih dari 430.000 siswa dan melatih lebih dari 8.200 guru di 1.530 sekolah di delapan negara ASEAN, termasuk Indonesia, Malaysia, Singapura, Thailand, Vietnam, Filipina, Myanmar, dan Kamboja. Program ini dikembangkan bersama MoneyTree Asia Pacific dan memadukan cerita animasi, pembelajaran interaktif, serta simulasi situasi sehari-hari agar materi mudah dipahami anak.
Di Indonesia, pelaksanaan CVK mendapat dukungan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah. Sejak 2019, program ini telah menjangkau lebih dari 18.800 siswa di 73 sekolah. Kepala Direktorat Literasi dan Edukasi Keuangan OJK, Cecep Setiawan, serta perwakilan Kemendikdasmen hadir dalam acara tersebut untuk menegaskan pentingnya literasi keuangan sejak usia sekolah.
Presiden Direktur Maybank Indonesia, Steffano Ridwan, menilai literasi keuangan sebagai keterampilan hidup yang berkaitan langsung dengan ketahanan dan peluang ekonomi.
“Literasi keuangan menjadi jembatan yang menghubungkan pendidikan dengan pemberdayaan, dan pemberdayaan dengan pertumbuhan yang inklusif,” kata Steffano.
Maybank menyampaikan bahwa seluruh upaya penguatan literasi keuangan ini sejalan dengan strategi keberlanjutan grup dan target memberikan dampak positif kepada dua juta rumah tangga di ASEAN pada 2025 melalui program edukasi, pemberdayaan, dan inovasi sosial. (*AMBS)















Discussion about this post