youngster.id - Potensi bisnis digital telah membuat perkembangan startup digital di tanah air terus mendapat dukungan dari berbagai pihak. Sebagai bagian dari dukungan tersebut, PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) kembali menggelar program Indigo. Lewat kegiatan ini Telkom siap perbanyak technopreneur dan memfasilitasi startup ke calon investor.
“Kami komitmen untuk lebih serius, karena kami merasa inovasi tidak bisa dibatasi dalam perusahaan saja,” ungkap Indra Utoyo Direktur Digital dan Strategic Portofolio Telkom dalam acara Indigo Demo Day Tahap II, di Jakarta, Rabu (23/11).
Program inkubator dan akselerator dari Telkom, bekerja sama dengan Metra Digital Investama (MDI) ini, sejak awal hingga kini masih konsisten untuk menjaring startup-startup lokal yang berpotensi dan memiliki inovasi.
Kali ini mengusung tema “Building Strong Indonesia Digitalpreneuer with Disruptive Mindset”, program Indigo Creative Nation ini memberi kesempatan bagi startup untuk merealisasikan karya kreatifnya.
Lebih lanjut Indra mengatakan Telkom, startup yang bergabung dengan Indigo juga dapat peluang sinergi dengan Telkom untuk dimanfaatkan ke dalam ekosistem bisnis yang lebih luas. Oleh karena itu, kesempatan ini menjadi wadah strategis bagi para founder dan kru untuk mengembangkan bisnis startupnya lebih luas lagi. Pihaknya juga akan memperkenalkan startup Indigo berkualitas kepada investor guna memberikan kesempatan mendapatkan investasi lebih besar bagi startup.
“Telkom dengan 160 juta pelanggan memiliki basis pasar yang besar, apalagi didukung dengan platform, payment, big data, dan pemasaran. Ini yang membuat Indigo berbeda dengan venture capital lainnya,” ungkap Indra.
Menurut Indra, startup yang bisa sukses di pasar adalah startup yang customer oriented sekaligus bisa menjawab permasalahan yang ada. Selain itu, startup juga harus dipimpin oleh sosok yang punya kepemimpinan yang tangguh.
“Founder quality. Ide banyak, ada dimana-mana, tapi yang paling penting mendapatkan founder yang tangguh dan tidak mudah menyerah, jangan manja,” ujarnya.
Saat ini Indigo tengah menangani 13 startup dari semula 20. Jumlah itu turun karena ada startup yang gugur karena dinilai kurang dari segi keunikan dan dampak ke sosialnya. “Jumlah itu terdiri dari startup di bidang FinTech, agro, big data, IoT, dan eCommerce agregator,” imbuhnya. Penilaian tersebsar mengacu pada sosok pemimpin tertinggi di perusahaan rintisan berbasis teknologi tersebut.
Startup yang terpilih akan mendapat dukungan inkubasi selama tujuh bulan, dan mendapatkan berbagai fasilitas dan keuntungan, di antaranya adalah akses pasar melalui saluran pemasaran Telkom, serta pendampingan bisnis dan teknis oleh para mentor.
Tak hanya itu, terbuka pula kesempatan bagi startup untuk tumbuh menjadi perusahaan global bersama Telkom Group. Bahkan juga memasuki pasar global melalui representatif Telkom Group International Office di 10 negara.
STEVY WIDIA