Mengkaji Kesiapan Kompetensi Agen Properti dalam Beradaptasi di Era Ekonomi Digital 

agen properti

Startup Proptech Rumah.com dan Fastkey Akan Tutup Layanan (Foto: Ilustrasi/youngster.id)

youngster.id - Era ekonomi digital telah merambah ke sektor properti. Ini mengharuskan agen sebagai sumber daya manusia (SDM) sektor properti, untuk lebih efektif dalam memberikan pengalaman pembeli yang baik pada Next Generation Property Buyers melalui jasa konsultasi tepercaya.

Untuk mengukur tingkat kesiapan agen ini proptech Lamudi.co.id melakukan survei terhadap agen untuk mengetahui tingkat kepercayaan diri agen dalam penerapan keahlian dasar agen dan kompetensi digital terpenting bagi agen untuk beradaptasi pada era ekonomi digital Indonesia.

Hasil survey itu tertuang dalam laporan Lamudi Property Highlights 2022 (LPH 2022), yang bertema “Menjawab Kebutuhan Konsumen dengan Meningkatkan Kompetensi Agen”.

Mart Polman, CEO Lamudi.co.id mengatakan, agen memainkan peran penting sebagai garda terdepan adopsi teknologi pada sektor properti karena peran penting mereka sebagai penghubung antara developer dan bank kepada calon pembeli.

“Ini menuntut agen untuk memiliki tingkat literasi digital minimal, yang mencakup melakukan riset, menggunakan teknologi dalam menjawab kebutuhan konsumen dan memanfaatkan teknologi sebagai alat penunjang karir mereka sendiri,” ucap Mart, Rabu (29/3/2023).

Poin penting literasi digital bagi agen tersebut juga sejalan dengan kerangka literasi digital utama yang telah ditetapkan oleh The United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO) yang dikeluarkan pada 2018. Kerangka UNESCO digunakan sebagai acuan tingkat kompetensi SDM dasar yang diperlukan agar kompetitif di era ekonomi digital.

LPH 2022 menemukan beberapa poin penting antara lain  tingkat kesadaran agen yang tinggi pada pentingnya literasi digital yang sayangnya tidak diimbangi dengan pelatihan yang memadai. Ditemukan beberapa keluhan utama yang diterima agen oleh  calon pembeli properti, dan siapa pemangku kepentingan utama yang dirasa agen perlu mengambil inisiatif dalam mengadakan pelatihan terhadap agen.

Mart menambahkan bahwa semua penemuan riset dari LPH 2022 mengarah kepada pentingnya memfasilitasi  agen dengan pelatihan memadai agar mereka dapat beradaptasi dengan kondisi sektor properti yang baru.

“Penyedia pelatihan memadai untuk agen harus menjadi agenda prioritas bagi  seluruh pemangku kepentingan sektor properti nasional. Ini dikarenakan tingkat keberhasilan penjualan agen akan memiliki kontribusi besar pada keberlanjutan pertumbuhan sektor properti nasional di kondisi ekonomi yang penuh tantangan ini,” tambah Mart.

Berdasarkan laporan dari Bank Indonesia, diketahui bahwa pertumbuhan sektor properti  memiliki kontribusi yang cukup besar pada pertumbuhan sektor perekonomian Indonesia dengan kontribusi sebesar Rp324 triliun pada tahun 2020. Kontribusi ini juga dengan kaitan sektor properti dengan 174 sektor perekonomian lainnya beserta 350 industri kecil.

Menyadari hal tersebut pada awal bulan Maret Lamudi.co.id juga memperkenalkan sebuah komunitas pemberdayaan agen dengan nama “Rekan Lamudi” sebagai wadah untuk pemberdayaan keahlian agen properti nasional. Inisiatif ini juga  didukung oleh Asosiasi Real Estate Broker Indonesia (AREBI) yang memiliki visi yang sama dalam pemberdayaan kapabilitas agen nasional. Dalam kerjasama ini Lamudi.co.id telah memperluas jangkauan pelatihan agen anggota AREBI dengan upayanya untuk menjangkau seluruh Dewan Pengurus Daerah (DPD) AREBI di seluruh Indonesia.

“Publikasi LPH 2022 dan perkenalan Rekan Lamudi merupakan bagian dari visi besar kami untuk memberi solusi jangka panjang bagi sektor properti nasional melalui pemberdayaan agen sebagai salah satu pilar penting bisnis kami. Sebagai pusat dari ekosistem digital properti nasional, Lamudi.co.id ingin terus menjadi roda penggerak digitalisasi sektor properti nasional untuk terus mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia,” tutup Mart.

 

HENNI S.

Exit mobile version