youngster.id - Penggunaan dompet digital marak di Indonesia. Di kuartal pertama 2021, dompet digital ShopeePay menduduki peringkat pertama. Ini merupakan gebrakan mengejutkan mengingat ShopeePay baru beroperasi pada Agustus 2020.
Prestasi ShopeePay ini berdasarkan hasil riset digital Neurosensum dengan studi khusus berfokus pada penggunaan e-wallet sebagai medium transaksi digital 1.000 responden pengguna aktif e-commerce berusia produktif (19-45 tahun) secara serentak di 8 kota besar di Indonesia, yaitu kawasan Jabodetabek, kota-kota besar di pulau Jawa, serta kota besar lainnya di Indonesia, selama 3 bulan terakhir (November 2020 – Januari 2021).
“Adopsi ShopeePay sangat kencang. Penetrasi pasarnya langsung melejit ke angka 68%. Pengguna kita biasa belanja online pakai ShopeePay,” kata Tika Widyaningtyas, Research Manager Neurosensum Indonesia dalam konferensi pers virtual, Selasa, (2/3/2021).
Di bawah ShopeePay menempel OVO yang mendapat penetrasi pasar sebesar 62 %. Kemudian disusul DANA 54%, GoPay 53%, dan LinkAja 23%. Peran pemasaran cerdas dan terpadu, kemudahan bertransaksi digital, dan akselerasi penggunaan dompet digital untuk pembayaran non-fisik, mendorong ShopeePay menduduki tahta juara dengan pangsa pasar jumlah transaksi tertinggi (29% dari total). Lalu diikuti oleh OVO (25% dari total), GoPay (21% dari total), DANA (20% dari total), dan LinkAja (6% dari total). Hal ini pun diikuti dengan nilai transaksi tertinggi dari belanja offline dan online menggunakan ShopeePay (33%) yang mengalahkan OVO (24%), GoPay (19%), DANA (18%), LinkAja (6%).
Di sisi lain, secara frekuensi pun ShopeePay berhasil menjadi pilihan dompet digital dengan frekuensi transaksi tertinggi (14,4 kali per bulan). Posisi brand lain terdiri dari OVO (13,5 kali per bulan), GoPay (13,1 kali per bulan), DANA (12,2 kali per bulan), LinkAja (8,2 kali per bulan).
Hasil riset Neurosensum menemukan bahwa dalam tiga bulan terakhir, arena persaingan dompet digital semakin dinamis dengan hadirnya pemain baru, yaitu ShopeePay. Meski belum genap setahun hadir di Indonesia, ShopeePay memimpin pembayaran digital untuk belanja online. Hal ini terutama untuk produk yang tidak hanya mengandalkan bantuan pemasaran, tetapi juga berdasarkan ulasan dari pengguna yang telah memesan sebelumnya.
“Riset dompet digital ini tidak hanya mengukur pangsa pasar saja. Kami mencoba untuk mencari tahu dengan menghitung kualitas riset menggunakan metode Q&A guna mendapatkan Why, serta menarik kesimpulan lanskap dompet digital yang aktif di Indonesia selama 3 bulan terakhir,” kata Tika Widyaningtyas, Research Manager, Neurosensum Indonesia.
Mahesh Agarwal, Managing Director, Neurosensum Indonesia mengatakan, sebagai perusahaan riset konsumen berbasis neuroscience dan AI. “Kami berkomitmen untuk menghadirkan data bermakna dalam memperdalam studi akan perilaku konsumen. Hasil data riset tersebut bermanfaat untuk kemudian ditelaah dan dipelajari lebih lanjut demi menyempurnakan pengetahuan dalam mengambil langkah merencanakan strategi pemasaran dan bisnis di dalam peta industri yang lebih luas,” jelas Mahesh.
FAHRUL ANWAR
Discussion about this post