youngster.id - Dinilai inovatif dan karya yang diciptakannya berhasil meningkatkan daya jual produk atau jasa, metaNesia didapuk sebagai platform ekosistem metaverse pertama di Indonesia yang diberikan oleh INFOBRAND.ID dan TRAS N CO Indonesia. Penghargaan ini diberikan dalam perhelatan Info Brand Awards, yang diselenggarakan di The Sultan Hotel Jakarta, Kamis (27/10) lalu.
Andrew Setiawan Tarigan, Senior Product Manager metaNesia mengucapkan terima kasihnya atas penghargaan yang diberikan kepada metaNesia. Dia berharap penghargaan ini menjadi pemicu agar metaNesia terus mendapat kepercayaan dari konsumen terhadap platform metaverse yang dikembangkan.
“Harapannya penghargaan ‘PERTAMA DI INDONESIA’ ini dapat membuat metaNesia senantiasa terus berinovasi bagi perkembangan ekosistem ekonomi digital Indonesia dan menjadi wadah kreativitas untuk publik, kreator, maupun brand,” ujar Andrew, dalam sambutannya.
Sementara itu, Susilowati CEO Media INFOBRAND Group menjelaskan, penghargaan “PERTAMA DI INDONESIA” merupakan apresiasi dan pengakuan yang diberikan kepada perusahaan atas prestasi, inovasi, dan karya yang berhasil diciptakan guna meningkatkan daya jual produk atau jasa. metaNesia mendapat penghargaan ini karena berhasil menjadi pionir di kategorinya sebagai ekosistem metaverse pertama di Indonesia.
“Penghargaan “PERTAMA DI INDONESIA” diberikan bagi perusahaan yang pertama meluncurkan inovasi dan yang pertama di Indonesia setelah dilakukan validasi serta pemeriksaan. Jadi kita melakukan proses riset terlebih dahulu terhadap penilaian yang pertama di Indonesia,” kata Susi, di lokasi acara.
Menurut Susi, penghargaan “PERTAMA DI INDONESIA” diberikan kepada perusahaan setelah memenuhi tiga kriteria penilaian. Pertama, The First Aspect, yaitu perusahaan yang meraih penghargaan ini telah memenuhi unsur sebagai yang pertama di Indonesia. Kriteria kedua adalah Evidence Aspect, yaitu nilai yang diukur berdasarkan alat bukti yang dimiliki perusahaan atau dapat divalidasi melalui pemberitaan di media sebagai yang pertama. Kriteria terakhir adalah Validation Aspect, yang menjelaskan bahwa perusahaan terkait wajib menandatangani surat Validation Data and Disclaimer sebagai yang pertama di Indonesia atau dibuktikan dengan Online Validation Riset melalui mesin pencari dan media sosial.
“Kita melakukan penilaian melalui tiga tahapan tersebut dan didukung oleh pemberitaan yang dilakukan oleh perusahaan atau brand di media sehingga kita sama-sama tahu dan terpublikasi,” jelas Susi.
Susi melihat ekosistem metaverse sangat baik dikembangkan dalam dunia pemasaran di era digital. Ia yakin saat ini banyak brand yang membutuhkan marketplace yang memanfaatkan metaverse seperti yang ditawarkan oleh metaNesia.
“metaNesia merupakan yang pertama di Indonesia yang menawarkan ekosistem metaverse sehingga bisa lebih dulu berlari meraih pasar yang lebih luas. Tantangannya bagi metaNesia adalah memperluas kolaborasi terhadap brand-brand yang memiliki potensi atau kepentingan untuk masuk ke dunia metaverse,” tandas Susi.
Sebagai peraih brand pertama di Indonesia dalam kategorinya, metaNesia merupakan platform metaverse di bawah naungan Leap-Telkom Digital dari Telkom Indonesia yang menciptakan interaksi virtual serta pengalaman baru dalam memperkenalkan produk ke dunia digital.
Salah satu yang ditawarkan oleh metaNesia adalah metaverse mall yang di dalamnya dapat melakukan jual-beli barang berupa NFT, dengan menerapkan prinsip Phygital (Physical & Digital) yang memudahkan pengguna karena dapat menggunakan fiat money (Rupiah).
Setelah resmi beroperasi sejak 31 Juli 2022, metaNesia sudah menjalin beberapa kerja sama dengan brand terkemuka, seperti Honda dan Fruit Tea yang diajak untuk merasakan pengalaman berbisnis baru di dalam metaverse metaNesia.
Kerja sama yang dilakukan bersama Honda adalah menciptakan virtual showroom yang interaktif di mana pengunjung dapat melihat berbagai produk Honda secara 360 derajat. Termasuk melihat bagian eksterior, interior, hingga mesin dan berbagai fitur.
Bahkan, showroom Honda di metaNesia bisa menampilkan bagian-bagian detil seperti kolong mobil untuk melihat rangka yang tidak bisa dilakukan di showroom dunia nyata. Selain itu, di sini pengunjung juga dapat melakukan test-drive sebagai bentuk pemberian pengalaman yang maksimal bagi pengguna.
Sedangkan kolaborasi yang dilakukan metaNesia bersama Fruit Tea berupa “virtual world” di event Fruit Tea World Festival 2022. Dalam event ini, metaNesia dapat dimanfaatkan oleh peserta yang tidak dapat hadir langsung di lokasi dan memberikan pengalaman baru mengikuti event di dalam metaverse. Peserta dapat mengkreasikan avatar sesuai keinginannya dan disuguhkan beberapa aktivitas yang menarik, seperti treasure hunt, selfie bareng di metaverse, dan menonton konser Naura Ayu dan The Changcuters.
“Sebagai platform baru di Indonesia, metaverse dapat dilirik sebagai model bisnis baru yang progresif dan juga sarana menyalurkan ide kreatif sehingga dapat dimanfaatkan oleh brand maupun kreator sebagai cara baru untuk untuk meningkatkan kinerja bisnis dan meningkatkan hasil yang diinginkan,” pungkas Andrew.
metaNesia merupakan bagian dari Leap-Telkom Digital sebagai umbrella brand produk dan layanan digital Telkom, yang hadir untuk mengakselerasi digitalisasi masyarakat Indonesia.
HENNI SOELAEMAN
Discussion about this post