youngster.id - Tingginya penyebaran Covid-19 membuat pembelajaran tatap muka kembali tertunda. Di tengah kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat, Pahamify menghadirkan konten yang diharapkan dapat membantu siswa dan guru dalam menjalankan kegiatan belajar dan mengajar secara optimal.
Chief Executive Officer (CEO) Pahamify, Syarif Rousyan Fikri mengatakan, Pahamify memperkenalkan metode belajar menyenangkan bagi siswa yang diwujudnyatakan melalui konten-konten gamifikasi serta kualitas para pengajar yang mumpuni di bidangnya.
“Kami kembali memberikan akses gratis konten pembelajaran yang dapat dimanfaatkan oleh siswa dan guru Indonesia. Kami bertekad untuk menjadi platform yang bisa diandalkan dari sisi konten dan Live Class,” kata Syarif dalam keterangan pers Jumat (9/7/2021).
Syarif mengungkapkan, perusahaan juga tengah menjalankan Back To School campaign yang meliputi berbagai program seperti webinar, sharing session, hingga Live Class dalam rangka menyambut tahun ajaran baru. Selain gamifikasi, startup edutech ini juga terus melakukan pengawasan dan evaluasi terhadap fitur serta layanan agar tetap relevan dengan kebutuhan seluruh pengguna.
Menurut Syarif dengan strategi tersebut sejak Januari hingga Juni 2021 jumlah rata-rata pengguna aktif Pahamify mengalami kenaikan lebih dari dua kali lipat dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Berdasarkan data Statista, pada 2025 pengeluaran di seluruh dunia untuk Startup Edutech (teknologi pendidikan) diperkirakan akan meningkat secara dramatis di beberapa segmen utama. Adapun, pengeluaran untuk realitas berimbuh (augmented reality) dan realitas virtual (virtual reality) diperkirakan meningkat dari US$1,6 miliar pada 2018 menjadi US$12,6 miliar pada 2025.
Discussion about this post