youngster.id - Saat ini, OVO hadir di 115 juta perangkat dan 426 kota, sementara jumlah merchant mitra OVO sudah menembus angka 1,2 juta di mana dua pertiganya merupakan pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM). OVO berhasil mempertahankan posisinya sebagai platform pembayaran digital terdepan Indonesia pada tahun 2020.
Hasil riset UBS Global Research menemukan 31% masyarakat Indonesia memilih OVO sebagai platform pembayaran digital mereka pada tahun 2020. Head of Corporate Communication OVO, Harumi Supit mengatakan, peningkatan performa dan pangsa pasar OVO yang mencapai 31% di 2020, naik dari 20% sebelumnya di 2019.
“Merupakan suatu kebanggaan melihat geliat perkembangan UMKM yang terus tumbuh walaupun di masa sulit saat ini. Terbukti, jumlah pelaku UMKM yang memilih bergabung dalam ekosistem terbuka OVO meningkat sebesar 95 persen di tahun 2020,” ungkap Harumi dalam keterangannya, Kamis (25/2/2021).
Menurut dia, sepanjang 2020, OVO terus berupaya menjawab dan memenuhi berbagai kebutuhan pengguna melalui kolaborasi dengan berbagai pihak untuk memperluas jaringan bisnisnya. OVO yang sejak awal mengedepankan asas kolaborasi untuk solusi win-win, kini digandeng oleh banyak mitra, baik mitra rintisan (startup) maupun perusahaan terkemuka.
Kolaborasi yang dilakukan OVO antara lain dengan Bank BRI, Prudential Indonesia, Manulife Aset Manajemen Indonesia, Zalora, Lazada, BliBli, Bhinneka.com, dan masih banyak lainnya. Baru-baru ini, OVO juga berkolaborasi dengan jaringan lembaga pendidikan, sekolah dan universitas untuk memudahkan pengguna dalam membayar uang sekolah.
Tidak hanya itu, sejak awal pandemi COVID-19, OVO juga menjadi salah satu mitra strategis pemerintah untuk uang elektronik dalam program Kartu Prakerja, dimana OVO mendapat amanah menyalurkan dana insentif pada program tersebut.
Di sisi sosial dan kemanusiaan, selama pandemi COVID-19 OVO pun berkolaborasi aktif dengan lembaga sosial dan organisasi kemasyarakatan seperti Benih Baik, Gusdurian, Pemuda Muhammadiyah, dan berbagai lembaga ZISWAF (zakat, infaq, sadaqah dan wakaf) untuk mengoptimalkan upaya pengumpulan dan penyaluran donasi melalui teknologi keuangan digital.
STEVY WIDIA
Discussion about this post