youngster.id - Mobile Marketing Association (MMA) Asosiasi global untuk industri pemasaran mobile menggelar MMA Ideathon 2020. Ini adalah sebuah kompetisi untuk siswa, teknikus, dan profesional pemasaran untuk berkolaborasi dan mengangkat isu tantangan brand selama COVID-19.
Rohit Dadwal, Managing Director, Asia Pacific, MMA menuturkan, ada banyak proposal menarik yang disajikan oleh peserta terpilih yang secara efektif menunjukkan dampak yang dapat ditimbulkan oleh mobile terhadap bisnis.
“Ideathon telah menjadi peluang besar bagi mereka untuk berpikir di luar kotak dan menjelajahi dunia mobile,” kata Rohit dalam keterangan pers, Senin (3/8/2020).
Untuk diketahui, acara daring yang mengetengahkan ‘Peluang Teknologi Besar Berikutnya’ ini berlangsung dari 24 hingga 26 Juli 2020. Dari 333 peserta, 150 peserta yang berkualifikasi mengirimkan solusi mereka ke pernyataan yang dibagikan oleh mitra brand sebelumnya pada 20 Juni.
10 tim telah masuk daftar pendek final untuk mempresentasikan rencana kerja dan prototipe mereka kepada pemilik brand, termasuk salah satu tim yang berasal dari Indonesia yaitu Curhatin Indonesia.
Akhirnya terpilih pemenang pertama adalah Lazarus Network untuk solusi Building a Collaborative General Invalid Traffic Definition List for Digital Advertising. Pemenang kedua K-Done untuk solusi brand Nestlé Indonesia – Enhancing Quality of Life & Contributing a Healthier Future. Serta pemenang ketiga, Alpha Sanctuary untuk solusi brand Reckitt Benckiser India (Vanish) – Vanish Online Consumer Engagement Platform.
Di luar dari itu, ada penghargaan khusus untuk The Mastians, sebuah tim yang terdiri dari dua siswa Sekolah Menengah Atas.
Para pemenang dipilih oleh panel juri yang terdiri dari Andy Fan, Co-Founder & CEO RTBAsia, Ganesan R Ampalavanar President Director Nestlé Indonesia, Nguyen Huu Binh, Founder & CEO TOPDev, Reynold D’Silva Senior Vice President Go-Jek, dan Sanchit Sanga Digital Business Consultant & Strategic Advisor Quorev Pte. Ltd.
MMA Ideathon 2020 menyatukan para peserta untuk mempelajari tantangan-tantangan yang dihadapi brand saat ini serta kekhawatiran yang mereka butuhkan untuk berkembang dalam masa pasca-COVID-19, untuk memungkinkan solusi yang relevan dan dapat terskala dengan lebih baik.
STEVY WIDIA