youngster.id - YOUNGSTERS.id – Daya tarik dan besarnya kue bisnis e-commerce rupanya ikut menggoda perusahaan ritel terkemuka Indonesia PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAP). Perusahaan yang mengelola lebih dari 150 merek global dan lebih dari 2.000 gerai ritel di lebih dari 60 kota di Indonesia ini meluncurkan situs belanja online MAPeMall.
Di MAPeMall ini akan dijual merek-merek internasional terkemuka di dunia fesyen, olahraga, travel, lifestyle, dan anak-anak. Menonjolkan 25 tahun pengalaman MAP di industri ritel, MAPeMall akan menawarkan sekitar 20.000 Unit Penyimpanan Stok (SKU) dari 150 lebih merek internasional.
“Kami sangat tidak sabar untuk memulai perjalanan kami di basis Omni-Channel melalui perluncuran MAPeMall. Kami yakin dapat menjadi salah satu situs utama dan terpercaya dengan menawarkan beragam kategori dari merek-merek lintas internasional. Melalui peluncuran MAPeMall, pelanggan kami di Indonesia dapat mengakses secara online gaya terkini dan pilihan merek yang luas dari seluruh dunia yang mana mereka dapat belanja tanpa perlu khawatir dengan keasliannya,” ucap VP Sharma, Chief Executive Officer MAP Group, dalam keterangan pers rilisnya, Jumat (19/2/2016).
“MAP memiliki roadmap yang jelas dan kuat untuk menyatukan seluruh aset dan kekuatan perusahaan guna menawarkan pengalaman belanja Omni-Channel yang menyeluruh dan bermanfaat untuk para pelanggan setia MAP,” tambah Sharma.
Menurut Sharma, harga produk di MAPeMall akan sama dengan yang tersedia di gerai fisik. Termasuk akan ada penawaran dan promosi menarik secara online untuk pelanggan MAP secara berkala. Singkatnya, kini pelanggan MAP dapat belanja secara online secara tenang karena mendapat jaminan yang sama dengan merek-merek MAP tanpa perlu meragukan keaslian barang pada saat belanja online.
Ketertarikan MAP masuk ke bisnis e-commerce, tentunya karena melihat besarnya potensi menjanjikan di industri e-commerce Indonesia. Seperti disebutkan Kementerian Komunikasi dan Informatika Indonesia, diprediksi tahun ini nilai bisnis e-commerce mencapai US$ 24 miliar, dan US$ 130 miliar pada 2020.
Sementara itu, Asosiasi eCommerce Indonesia (idEA) memperkirakan pertumbuhan kelas menengah Indonesia akan meningkatkan jumlah online shoppers hingga 10 juta orang pada 2016 dengan transaksi hingga Rp 20 triliun (US$ 1,49 miliar) secara online.
ANGGIE ADJIE SAPUTRA
Editor : STEVY WIDIA
Discussion about this post