OVO dan LinkAja Siap Salurkan Bantuan Kartu Prakerja Mulai Besok

LinkAja salah satu aplikasi cahsless milik pemerintah. (Foto: istimewa/youngster.id)

youngster.id - Pemerintah berencana menyalurkan bantuan lewat program kartu prakerja. Mendukung hal itu, startup teknologi finansial (fintech) LinkAja dan OVO akan terlibat dalam penyaluran dana ini, dan sudah menyiapkan teknologinya.

Head of Corporate Communications LinkAja Putri Dianita menyatakan, perusahaan siap untuk menyalurkan dana bantuan kartu prakerja. “Kami sudah siap dan secara teknologi sudah terkoneksi baik dengan pemerintah maupun BNI,” ungkap Putri dalam keterangannya, Kamis (9/4/2020) di Jakarta.

Kartu prakerja diprioritaskan untuk pencari kerja muda. Syarat pendaftarannya yakni Warga Negara Indonesia (WNI) berusia 18 tahun ke atas yang tidak sedang sekolah atau kuliah.

Setelah melakukan pendaftaran, komite prakerja akan menyaring para peserta. Yang terpilih bakal mendapat bantuan dana untuk mengikuti pelatihan online melalui beberapa perusahaan teknologi seperti Tokopedia, Bukalapak, Ruangguru, dan sebagainya. Peserta yang lulus akan mendapatkan sertifikat pelatihan. Setelahnya akan memperoleh dana insentif berupa uang tunai.

Selain LinkAja, OVO juga turut terlibat dalma program kartu prakerja. Presiden Direktur OVO Karaniya Dharmasaputra mengatakan, perusahaan terlibat dalam tiga area. Pertama, ikut mengembangkan situs web prakerja.go.id.

Dalam pengembangan situs tersebut, OVO dan Bareksa mengirimkan masing-masing lima dan dua teknisi. Kedua, ikut menyosialisasikan bantuan lewat program kartu prakerja. Terakhir, mendistribusikan dana bantuan setelah penerima kartu prakerja menyelesaikan pelatihan online.

“Penerima kartu prakerja nantinya dapat memilih, dana bantuan bakal disalurkan lewat beberapa e-wallet, salah satu pilihannya ada OVO,” ujar Karaniya.

“OVO dan beberapa e-wallet lain ditunjuk untuk distribusikan dana bantuan ini. Dari pemerintah melalui Bank Negara Indonesia (BNI) untuk disalurkan ke akun e-wallet peserta,” ujar dia.

Sebelumnya, Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Kreatif, Kewirausahaan dan Daya Saing Koperasi dan UKM Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Rudy Salahudin mengatakan, kartu prakerja akan disalurkan selama empat bulan dengan besaran Rp 2,4 juta per orang.

Dana tersebut akan disalurkan melalui dompet elektronik alias e-wallet. Peserta juga akan menerima Rp 1 juta untuk pelatihan dan Rp 150 ribu untuk survei kerja. Meski begitu, ia belum mau membeberkan secara detail jumlah penerima kartu prakerja yang memperoleh bantuan tersebut.

Sementara itu, Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara mengatakan, program kartu prakerja menjadi bagian untuk menangani tekanan ekonomi akibat Covid-19. “Ada bantuan pendapatan yang sifatnya temporer. Kartu Prakerja ini juga akan meningkatkan skill melalui pelatihan. Jadi sifatnya multiobjective,” katanya.

STEVY WIDIA

Exit mobile version