Pameran Leonardo Opera Omnia Digelar di Jakarta

Pameran Leonardo Opera Omnia hadir di Jakarta. (Foto: istimewa)

youngster.id - Lukisan mahakarya Leonardo Da Vinci akan dapat disaksikan oleh para pecinta seni di Indonesia. Total akan ada 17 reproduksi lukisan Leonardo termasuk seperti Mona Lisa, dan The Last Supper ditampilkan melalui pencitraan digital di Museum Mandiri Jakarta.

Pameran bertajuk ‘Leonardo Opera Omnia’ dibuka untuk umum mulai 6 Februari hingga 3 Maret 2020. Vittorio Sandalli, Duta Besar Italia untuk Indonesia, mengatakan sangat bangga dapat mempersembahkan karya Leonardo da Vinci kepada para pecinta seni di Indonesia. Leonardo da Vinci merupakan salah satu seniman paling berpengaruh dan dihormati dalam sejarah yang juga memiliki minat di bidang sains, musik, matematika, sastra serta gambar, lukisan, patung, dan arsitektur.

“Sedangkan, Leonardo Opera Omnia ini adalah inisiatif yang luar biasa untuk memperkuat hubungan diplomatik bilateral antara Republik Italia dan Republik Indonesia selama lebih dari 70 tahun,” ungkap Duta Besar Sandalli pada pembukaan pameran tersebut, baru-baru ini.

Leonardo Opera Omnia dipromosikan dan dibiayai oleh Kementerian Luar Negeri dan Kerjasama Internasional, diproduksi oleh Rai Com, dan dikuratori oleh Prof. Antonio Paolucci,. Pameran ini juga diselenggarakan di berbagai negara di Eropa, Asia serta Afrika. Sebelum datang ke Indonesia, pameran ini telah mengunjungi beberapa wilayah Asia seperti Tbilisi, Beijing, Kanton, Kuala Lumpur dan Yangon.

“Melalui proyek Opera Omnia, maha karya Leonardo dapat dibawa dengan mudah dan dipamerkan dalam berbagai bentuk. Tujuh belas reproduksi karya Leonardo merepresentasikan jalur artistik sang pelukis dan dibuat dengan menggunakan teknik digital canggih sehingga seolah-olah memposisikan pengunjung di depan karya aslinya. Semua karya Leonardo direproduksi berdasarkan ukuran/bentuk aslinya dan akan memberikan sudut pandang yang luar biasa bagi pengunjung dalam memahami kreativitas sang jenius Leonardo da Vinci,” papar Maria Battaglia Direktur Institut Kebudayaan Italia di Jakarta.

FAHRUL ANWAR

Exit mobile version