youngster.id - Truecaller, aplikasi indentifikasi dan pemblokir panggilan spam, mengungkapkan bahwa terdapat 31,3 miliar panggilan spam di dunia pada 2020. Jumlah ini meningkat 18% secara tahunan. Indonesia berada di posisi ke-6 sebagai negara terbanyak penerima spam.
Truecaller juga telah membantu mengidentifikasi 145,4 miliar panggilan tidak dikenal, meningkat 25% dibandingkan 2019.
Spam adalah pesan singkat, pos elektronik (email), dan panggilan telepon yang dilakukan ke beragam nomor dan alamat secara massal, biasanya dengan tujuan pemasaran atau penipuan.
Direktur Komunikasi Truecaller Kim Fai Kok mengatakan bahwa aktivitas yang terbatas akibat pandemi Covid-19 telah memengaruhi pola spam di seluruh dunia.
“Pandemi Covid-19 mampu membendung angka spam pada Maret—April, terutama pada saat Covid-19 menyebar dengan cepat dan berbagai negara memberlakukan pembatasan sosial ketat. Jumlah panggilan spam merosot pada periode ini,” ungkap Kim dalam situs Truecaller, Kamis (10/12/2020).
Namun, sejak Mei hingga Oktober 2020, makin banyak oknum yang memanfaatkan kondisi yang serba tidak pasti di tengah pandemi. Jumlah panggilan spam mulai tumbuh kembali sejak Mei dan terus meningkat 9,7% per bulan. Truecaller mencatatkan angka panggilan spam tertinggi pada Oktober, yaitu 22,4% lebih tinggi dari periode pra-lockdown.
“Selama pandemi Covid-19 banyak hal dilakukan secara daring. Nomor HP kita berfungsi layaknya ‘DNA’. Kita tidak hanya menggunakannya untuk menelepon, tapi juga untuk mengakses aplikasi, login, dan bahkan tersambung langsung ke dompet digital atau rekening bank,” kata Kim.
Berdasarkan laporan Trucaller Insight 2020, Brasil menjadi negara yang paling terpengaruh panggilan spam, dengan peningkatan 9% dibandingkan dengan tahun lalu. Rata-rata jumlah panggilan spam per bulan di Brasil mencapai 49,9 panggilan.
Amerika Serikat menempati urutan kedua dengan jumlah spam terbanyak. Sementara Indonesia berada di posisi ke enam. Truecaller mengklaim Indonesia mengalami penurunan panggilan spam sebesar 34 persen atau rata-rata 18,3 panggilan per bulan, tahun lalu angkanya mencapai 27,9 panggilan. Spam ini didominasi dari lembaga keuangan, penyedia asuransi dan opearator telekomunikasi.
Sedang India, negara yang dahulu menerima panggilan spam terbanyak di dunia, kini turun ke posisi ke-9. Banyak negara Eropa muncul dalam daftar—Hongaria, Polandia, Spanyol, Inggris, Ukraina, Jerman, Rumania, Yunani, dan Belgia. Tidak ada dari negara-negara ini yang masuk daftar tahun lalu.
Truecaller Insights Report 2020 dikompilasikan secara anonim dari panggilan masuk yang ditandai sebagai spam oleh pengguna—atau secara otomatis ditandai oleh Truecaller selama periode 1 Januari 2020 hingga 30 Oktober 2020, untuk memahami tingkat spam rata-rata bulanan. Truecaller telah diunduh lebih dari 500 juta kali dan mempunyai lebih dari 250 juta pengguna aktif di seluruh dunia.
“Kami berkomitmen untuk terus berinovasi dan membantu pengguna kami untuk menjaga saluran komunikasi mereka agar tetap aman dan efisien,” kata Kim.
Discussion about this post