Sabtu, 22 November 2025
No Result
View All Result
youngster.id
Pratesis Ads
  • News
  • Technopreneur
  • Creativepreneur
  • Sociopreneur
  • Innovation
  • Youth Development
No Result
View All Result
youngster.id
  • News
  • Technopreneur
  • Creativepreneur
  • Sociopreneur
  • Innovation
  • Youth Development
No Result
View All Result
youngster.id
No Result
View All Result
Home News

Pasar Kripto Hadapi Ketidakpastian Global

21 Agustus 2025
in News
Reading Time: 2 mins read
pasar kripto

Antony Kusuma, Vice President INDODAX (Foto: Istimewa)

0
SHARES
0
VIEWS

youngster.id - Pasar aset kripto global kembali mengalami tekanan pada perdagangan Selasa pagi. Sejumlah aset utama seperti Bitcoin, Ethereum, hingga Dogecoin terpantau berada di zona merah.

Berdasarkan data Coinmarketcap, Bitcoin (BTC) turun lebih dari 1,12% dalam 24 jam terakhir dan melemah 2,27% sepanjang sepekan. Saat ini, harga BTC menyentuh level US$113,000 saat artikel ini ditulis (20 Agustus 2025). Ethereum (ETH) juga mengikuti tren pelemahan. ETH berada di harga US$4,200. Cardano (ADA) tercatat anjlok 3,84% di harga US$0,92, Solana (SOL) di harga US$179, XRP di harga US$3, dan  Dogecoin (DOGE) di harga US$0,21.

Secara keseluruhan, kapitalisasi pasar kripto global turun menjadi US$3,8 triliun, melemah dalam 24 jam terakhir. Indeks Sentimen Pasar Kripto (Crypto Fear and Greed Index) tercatat berada pada level 53, menunjukkan kondisi netral dengan kecenderungan waspada.

Baca juga :   5 Aplikasi Trading Kripto Yang Layak Jadi Pilihan di Indonesia

Tekanan harga kali ini juga dipengaruhi oleh faktor eksternal. Sentimen pasar melemah jelang pidato Ketua The Fed Jerome Powell yang diperkirakan memberi sinyal arah kebijakan moneter Amerika Serikat.

Selain itu, regulator keuangan Korea Selatan baru saja memerintahkan bursa kripto lokal untuk menghentikan layanan pinjaman kripto. Kebijakan mendadak ini menambah kecemasan investor terkait stabilitas pasar regional.

Dari sisi on-chain, tercatat adanya pergerakan signifikan dari whale dan institusi. Data menunjukkan sebanyak 12.000 BTC dikirim ke bursa, indikasi aksi ambil untung oleh pemegang besar. Namun, akumulasi tetap terjadi di sisi treasury: Metaplanet menambah 775 BTC senilai sekitar US$93 juta, sementara MicroStrategy membeli tambahan 430 BTC.

Kombinasi ini menunjukkan dinamika pasar yang kompleks. Jika deposit whale terus meningkat, potensi kepanikan investor ritel bisa muncul. Sebaliknya, akumulasi oleh perusahaan publik menjadi faktor penopang jangka panjang, meskipun efek jangka pendeknya terbatas.

Baca juga :   Otsuka Blue Planet, Edukasi Masyarakat Menanggulangi Sampah Secara Mandiri

Vice President INDODAX, Antony Kusuma, menilai koreksi pasar kali ini merupakan respons normal dari investor terhadap ketidakpastian global.

“Pasar kripto sering kali bergerak lebih cepat dalam merespons sinyal kebijakan makroekonomi dibanding instrumen lain. Tekanan harga yang terjadi saat ini mencerminkan sikap investor yang menahan posisi sambil menunggu kejelasan dari bank sentral Amerika,” jelas Antony, dikutip Kamis (21/8/2025).

Menurut Antony, meski pembelian oleh institusi memberikan fondasi jangka panjang, dampaknya terhadap harga tidak serta-merta langsung terasa dibandingkan dengan tekanan jual dari whale.

“Saat ini pasar berada di titik keseimbangan antara aksi ambil untung whale dan strategi akumulasi institusi. Investor perlu berhati-hati dalam jangka pendek, namun tetap melihat adanya struktur penopang yang terbentuk untuk jangka panjang,” tambahnya.

Baca juga :   Go-Food Festival Dukung UMKM Kuliner Bogor Kembangkan Skala Bisnis

Dalam siklus pasar kripto, fase penurunan adalah ruang bagi investor untuk melakukan akumulasi secara bertahap. Strategi seperti dollar-cost averaging dapat membantu menghadapi volatilitas yang tinggi.

Pelemahan altcoin seperti ETH, ADA, maupun SOL saat ini adalah bagian dari pola rotasi pasar. Investor cenderung mengalihkan likuiditas ke aset yang dianggap lebih aman ketika volatilitas meningkat.

“Pola ini bukan berarti altcoin kehilangan potensi, melainkan refleksi dari sikap konservatif sementara. Investor sebaiknya tidak hanya melihat potensi keuntungan, tetapi juga memiliki strategi mitigasi risiko seperti diversifikasi portofolio, penggunaan stop-loss, serta penentuan target investasi yang jelas,” tutup Anthony. (*AMBS)

 

Tags: Crypto Fear and Greed IndexIndodaxpasar kriptoWhale vs Institus
Previous Post

9 Startup Ini Siap Dorong Akselerasi Keberlanjutan di Indonesia

Next Post

Transaksi Saku Bisnis Bank Raya Tumbuh 174%

Related Posts

pajak kripto
Headline

Penerimaan Pajak Kripto Tembus Rp1,71 Triliun Hingga September 2025

6 November 2025
0
Transaksi Kripto
Headline

Hingga September 2025, Transaksi Kripto RI Tembus Rp446 Triliun

24 Oktober 2025
0
Transaksi Kripto
Headline

Industri Kripto Berpotensi Ciptakan 1,22 Juta Lapangan Kerja di Indonesia

16 Oktober 2025
0
Load More
Next Post
Bank Raya

Transaksi Saku Bisnis Bank Raya Tumbuh 174%

Komdigi Gandeng Universitas Brawijaya Untuk Program AI Talent Factory

Komdigi Gandeng Universitas Brawijaya Untuk Program AI Talent Factory

IMX dan HotWheels Pertemukan Komunitas Die-Cast dan Budaya Pop Otomotif

IMX dan HotWheels Pertemukan Komunitas Die-Cast dan Budaya Pop Otomotif

Discussion about this post

Recent Updates

XLSMART Beri Tambahan Dividen Tunai Senilai Rp2,89 Triliun

Glow & Lovely ke-9 Berikan Beasiswa Pendidikan Tinggi Bagi 100 Perempuan Muda

22 November 2025
RRQ Kazu Lolos ke Grand Finals FFWS SEA 2025 Spring

Garena Raup Pendapatan Rp14 Triliun Kuartal III/2025, Tumbuh 51% Berkat Free Fire

22 November 2025
fraud KoinP2P - KoinWorks

Gara-Gara Kasus Fraud KoinP2P, Rusak KoinWorks Sebelanga

22 November 2025
platform rekrutmen digital

JobCity Resmi Meluncur di iOS, Perluas Akses Pencari Kerja dan Perusahaan

22 November 2025
  • Trending
  • Comments
  • Latest
Dera Perdana Shopian : Ajak Milenial Berdonasi Digital

Dera Perdana Shopian : Ajak Milenial Berdonasi Digital

27 Juni 2019
Startup Hayokerja

Startup HayoKerja Hadirkan Solusi PHL bagi Perusahaan Pencari Tenaga Kerja

25 September 2023
pendanaan Fintech

Inilah 5 Fintech dengan Pendanaan Terbesar di Indonesia Tahun 2025

15 Mei 2025
Fastwork Raih Pendanaan Seri A US$4,8 Juta

Fastwork Luncurkan Fitur Baru Untuk Pengguna Jasa Freelancer

11 Agustus 2020
Junaidi : Bikin Bimbel Karena Cinta Jadi Guru

Junaidi : Bikin Bimbel Karena Cinta Jadi Guru

0
Brother Indonesia Rilis Aplikasi Mobile Brother iShop

Brother Indonesia Rilis Aplikasi Mobile Brother iShop

0
Bangun Bagian Dapur, IKEA Dukung Pembuatan Film “Ini Kisah Tiga Dara”

Bangun Bagian Dapur, IKEA Dukung Pembuatan Film “Ini Kisah Tiga Dara”

0
Ferdian Yosa : Menangkap Tren di Bisnis Kuliner

Ferdian Yosa : Menangkap Tren di Bisnis Kuliner

0
XLSMART Beri Tambahan Dividen Tunai Senilai Rp2,89 Triliun

Glow & Lovely ke-9 Berikan Beasiswa Pendidikan Tinggi Bagi 100 Perempuan Muda

22 November 2025
RRQ Kazu Lolos ke Grand Finals FFWS SEA 2025 Spring

Garena Raup Pendapatan Rp14 Triliun Kuartal III/2025, Tumbuh 51% Berkat Free Fire

22 November 2025
fraud KoinP2P - KoinWorks

Gara-Gara Kasus Fraud KoinP2P, Rusak KoinWorks Sebelanga

22 November 2025
platform rekrutmen digital

JobCity Resmi Meluncur di iOS, Perluas Akses Pencari Kerja dan Perusahaan

22 November 2025
  • Tentang Kami
  • Hubungi Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Layanan Bisnis
Copyright © 2016 - PT Inovasi Muda Mandiri. All rights reserved
No Result
View All Result
  • News
  • Technopreneur
  • Creativepreneur
  • Sociopreneur
  • Innovation
  • Youth Development

Copyright © 2016 - PT Inovasi Muda Mandiri. All rights reserved

This website uses cookies. By continuing to use this website you are giving consent to cookies being used. Visit our Privacy and Cookie Policy.
Go to mobile version