Pasar Rakyat Berorientasi Industri Kecil

Pasar tradisional (foto : Ilustrasi/Youngsters.id)

youngster.id - Belakangan ini pemerintah mendorong pengembangan pasar rakyat, khususnya yang berada di daerah pedalaman. Dengan orientasi industri kecil lokal guna memaksimalkan setiap potensi yang ada pada masing-masing daerah di Indonesia.

“Kalau saya pribadi mulai melihat bahwa pengembangan pasar setempat itu tidak bisa lepas dari industri kecil setempat. Jadi, harus ambil wawasan yang sedikit lebih luas, apa pertanian lokal, peternakan lokal, industri ringan setempat, pasarnya juga harus berorientasi ke sana,” kata Menteri Perdagangan Thomas Lembong dilansir Antara, belum lama ini di Jayapura, Papua.

Menurut Thomas, para pelaku usaha di pasar rakyat, khususnya penduduk asli harus mengerti apa saja produk-produk yang bisa diperdagangkan yang terpadu dengan kenyataan ekonomi lokal. Salah satu permasalahan yang harus diselesaikan adalah bahwa pasar di daerah tertentu juga harus cocok dengan suku asli wilayah tersebut.

“Memang harus dirancang dari awal supaya cocok untuk suku asli juga, ada sebagian pasar yang sebagian pedagangnya ada di lantai karena memang pedagang suku asli nyamannya dagang di lantai, jadi jangan dipaksa,” katanya.

Selain itu, menurut Thomas, juga diperlukan kebijaksanaan dari pemerintah daerah setempat untuk mengimbangi alokasi lapak untuk suku asli dan para pendatang yang sudah mulai masuk ke pedagang skala menengah.

Berdasarkan data Direktorat Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan, pembangunan atau revitalisasi pasar rakyat untuk Provinsi Papua dan Papua Barat pada tahun 2016 sebesar Rp77,5 miliar yang berasal dari dana tugas pembantuan untuk delapan pasar rakyat.

Ia mengatakan bahwa anggaran yang berasal dari dana alokasi khusus (DAK) tercatat mencapai Rp147,5 miliar untuk 36 pasar rakyat.

STEVY WIDIA

Exit mobile version