Pasca Covid-19, Tempat Kerja Dituntut Menjadi Fleksibel dan Hybrid

Coworking space

Pasca Covid-19, tempat kerja pun dituntut fleksibel dan hybrid (Foto: Ilustrasi/Youngster.id)

youngster.id - Pemerintah secara perlahan melonggarkan pembatasan PPKM, bisnis dan perekonomian pun mulai kembali normal. Perusahaan mulai menemukan cara untuk beradaptasi pada sistem pengaturan kerja baru dengan karyawannya, yang telah berubah drastis dibandingkan dengan masa sebelum pandemi.

Perusahaan harus bisa memasilitasi sistem pengaturan kerja yang fleksibel, menggabungkan bekerja dari kantor (WFO) dan bekerja dari rumah (WFH). Namun, seperti yang kita alami, WFH menghadirkan banyak kendala.

Berdasarkan data Robert Walters, 55% profesional Indonesia sulit fokus selama WFH dan hal ini menyebabkan penurunan produktivitas. Koneksi WiFi yang buruk, gangguan di rumah yang tidak ada habisnya, dan tidak adanya interaksi langsung dengan rekan kerja adalah beberapa alasannya, membuat karyawan merasa lelah dan tidak sehat secara mental.

Sebelum pandemi, terkadang masyarakat pergi ke kafe untuk bekerja dan mendapatkan koneksi internet. Dengan aturan baru mengenai pembatasan waktu dan penjagaan jarak, saat ini terlihat adanya perubahan. Mereka menganggap kafe tidak aman, terlalu sempit, dan tidak ada privasi. Oleh karena itu, semakin besar masyarakat yang menjadikan coworking space sebagai solusi yang tepat untuk permasalahan ini.

Asosiasi Coworking Indonesia mencatat adanya 200 beragam coworking space pada tahun 2018 yang terdaftar di seluruh Indonesia1 . Kebanyakan dari mereka berbentuk kafe dan memiliki satu sampai dua lokasi saja.

Namun, GoWork, yang berpusat di Jakarta dan memiliki lebih dari 25 cabang di empat kota besar lainnya, merupakan satu coworking space yang unik. Pasalnya, coworking space ini mengakomodasi individu sampai perusahaan dengan ratusan karyawan, dan pasca pandemi, telah memperbaharui produk dan layanannya untuk memenuhi berubahnya kebutuhan akan tempat kerja.

“Ada perubahan signifikan pada cara perusahaan dan individu bekerja pasca Covid. Karyawan saat ini tertarik pada perusahaan yang dapat memberikan fleksibilitas pengaturan kerja hybrid terlepas apa pun industrinya. Kami menerima semakin banyak permintaan dari perusahaan ukuran menengah dan besar untuk menciptakan solusi yang telah disesuaikan dan akses bagi karyawan mereka di berbagai lokasi,” jelas Vanessa Hendriadi, CEO & Co-Founder GoWork, dalam keterangan tertulisnya, Senin (4/10/2021).

Menurut Vanessa, saat ini, kebiasaan bekerja secara hybrid memang lebih umum. Untuk itu, pihaknya mengusung kampanye #KerjaLebihDekat yang bertujuan untuk membawa produktivitas lebih dekat ke tempat tinggal atau tempat aktivitas umum yang lain. Dengan kampanye ini pun, enterprise solutions yang disediakan perusahaannya memungkinkan para klien untuk mengatur kantor mereka sesuai kebutuhan (custom made).

Dari segi pemilihan lokasi, luas, desain, lama kontrak, manajemen kantor, diklaim Vanessa, pihaknya telah membantu perusahaan sampai ukuran lebih dari 500 orang dengan menyediakan solusi end-to-end. Hal ini juga memberikan dampak sosial positif pada masyarakat. Misalnya, lokasi-lokasi GoWork terletak di dekat mal besar, kawasan bisnis, dan stasiun kereta api di empat kota untuk memangkas biaya dan waktu perjalanan.

“Ini memungkinkan pelanggan untuk fokus pada peningkatan produktivitas dan peningkatan kesehatan mental dan fisik, dan juga waktu untuk keluarga,” pungkas Vanessa.

 

FAHRUL ANWAR

Exit mobile version