youngster.id - Gempa yang melanda Palu, Sulawesi Tengah pada September 2018 telah memakan korban sebanyak 4.402 jiwa dan berdampak pada perekonomian. Khusus di Kabupaten Sigi, gempa telah merusak daerah irigasi Gumbasa yang menyebabkan para petani padi tidak dapat lagi menanam padi.
Bayer sebagai perusahaan global dengan kompetensi di bidang kesehatan dan pertanian membantu pemulihan penghidupan petani Sigi pascagempa. Dalam hal ini dukungan dan bantuan yang diberikan Bayer berupa instalasi fasilitas pengairan dan pendampingan teknis agronomi berhasil membawa petani Sigi merayakan panen jagung perdana yang mencapai 7,9 ton per hektar dengan kualitas grade A, lebih tinggi dari produktivitas rata-rata nasional.
Direktur Bayer Indonesia, Mohan Babu mengatakan untuk membantu masyarakat Sigi, Bayer berfokus pada penanggulangan di bidang kesehatan dan pertanian sesuai ranah keahlian kami. Pada tahap awal, bantuan Bayer dalam bentuk air bersih dan peralatan sanitasi telah menjangkau 30% dari total pengungsi (lebih dari 32.000 dari total 93.187 orang).
“Pada tahap final, instalasi mesin pompa air dan sumur dari Bayer telah berhasil mengairi 300 hektar lahan pertanian, serta pendampingan teknis agronomi telah membawa hasil panen para petani Sigi mencapai 7,9 ton per hektar, di atas produktivitas rata-rata nasional,” ujar Mohan Babu, melalui keterangan pers Senin (27/1/2020).
Bupati Sigi, Moh. Irwan, menanggapi positif inisiatif Bayer tersebut. “Pascabencana, pemulihan bidang pertanian dan ketersediaan air menjadi kebutuhan yang paling mendesak bagi masyarakat Kabupaten Sigi, khususnya para petani. Oleh karenanya, saya secara pribadi dan atas nama pemerintah daerah menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada Bayer dan Mercy Corps Indonesia, yang telah berkerja sama membantu masyarakat dan pemerintah Kabupaten Sigi melalui bantuan fasilitas pengairan dan pendampingan teknis pertanian, serta pengadaan air bersih dan fasilitas sanitasi yang tentunya sangat membantu dalam pemulihan pascabencana, khususnya di bidang pertanian,” ungkapnya.
Krispian, salah satu petani penerima manfaat, mengatakan, bencana gempa membuat mereka tidak dapat lagi menanam padi di lahan kami. “Bantuan sumur dan mesin pompa air untuk pengairan dan pendampingan ahli agronomi Bayer sangat bermanfaat bagi saya dan teman-teman sehingga kami bisa menerapkan praktik pertanian yang baik untuk tanaman jagung dan hortikultura, serta memperoleh penghasilan yang jauh lebih baik,” ungkapnya.
FAHRUL ANWAR
Discussion about this post