youngster.id - Dalam memperkuat keamanan serta akurasi proses registrasi kartu SIM prabayar, Telkomsel melaksanakan uji coba teknologi biometrik pengenalan wajah (face recognition). Teknologi ini diterapkan untuk memfasilitasi proses registrasi kartu prabayar dan ganti kartu melalui mesin layanan mandiri Telkomsel, MyGraPARI dan GraPARI Online dengan layanan yang lebih aman, cepat, dan efisien.
Direktur Sales Telkomsel, Adiwinahyu Basuki Sigit mengatakan, Telkomsel menjadi salah satu pelopor dalam gelaran uji coba registrasi kartu Prabayar menggunakan teknologi biometrik pengenalan wajah (face recognition).
“Teknologi biometrik ini tidak hanya memudahkan proses registrasi, tetapi juga mendukung penerapan standar Know Your Customer (KYC) yang diterapkan operator telekomunikasi untuk memastikan validitas data pelanggan serta mengurangi risiko penipuan dan penyalahgunaan identitas pelanggan yang kerap terjadi di era digital saat ini,” kata Sigit dikutip Sabtu (5/10/2024).
Uji coba teknologi ini diimplementasikan Telkomsel di GraPARI Online dan MyGraPARI, di mana pelanggan dapat melakukan registrasi kartu prabayar dan ganti kartu dengan lebih mudah dan aman melalui proses yang telah terjamin keakuratannya. Sigit menjelaskan, teknologi biometrik pengenalan wajah (face recognition) ini bekerja dengan cara memverifikasi identitas pelanggan melalui pemindaian wajah yang dicocokkan dengan data kependudukan yang ada di Dukcapil, memastikan bahwa pelanggan yang mendaftar merupakan pemilik identitas yang sah.
“Telkomsel berkomitmen untuk menjaga integritas dan keamanan data pribadi pelanggan sebagai bagian dari penerapan tata kelola perusahaan yang baik Good Corporate Governance (GCG) serta implementasi prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG) yang senantiasa menjadi pedoman utama dalam menjalankan bisnisnya secara berkelanjutan.
Telkomsel juga terus berupaya untuk menghadirkan pelayanan terbaik bagi seluruh pelanggan melalui adopsi teknologi terkini yang mampu meningkatkan pengalaman dan kenyamanan pelanggan,” ungkapnya.
Sebelumnya inovasi seperti MyGraPARI dan GraPARI Online telah memungkinkan pelanggan untuk melakukan berbagai transaksi secara mandiri, seperti registrasi kartu, ganti kartu, dan pembayaran tagihan, dengan lebih cepat dan praktis. Kehadiran Asisten Virtual Veronika yang dilengkapi dengan teknologi AI turut memperkaya pengalaman digital pelanggan, memberikan kemudahan akses layanan kapan saja dan di mana saja. Kini melalui solusi terbaru berbasis teknologi biometrik ini, Telkomsel terus memastikan bahwa setiap pelanggan mendapatkan layanan yang lebih personal, responsif, dan akurat.
“Melalui penerapan teknologi biometrik pengenalan wajah, Telkomsel optimis bahwa inovasi ini akan semakin meningkatkan akurasi dalam proses registrasi kartu SIM serta secara efektif mencegah penyalahgunaan data pelanggan, termasuk dalam berbagai modus penipuan dan aktivitas ilegal, seperti judi online. Ke depannya, melalui implementasi ragam teknologi terkini, kami berharap dapat berperan aktif dalam mendukung keamanan data pelanggan dan meminimalkan risiko kejahatan digital,” tutup Sigit.
Telkomsel sejak peluncuran MyGraPARI pada 2015 secara bertahap telah menerapkan teknologi scan eKTP dan fingerprint untuk validasi identitas pelanggan dalam melakukan penggantian kartu SIM secara cepat, akurat, dan mudah. Teknologi biometrik pengenalan wajah diharapkan dapat melengkapi metode validasi yang telah ada, seperti penggunaan Nomor Induk Kependudukan (NIK) dan Nomor Kartu Keluarga (KK), sehingga menghadirkan pengalaman registrasi yang lebih aman, cepat, dan nyaman.
Sementara itu Dirjen Penyelenggaraan Pos dan Informatika (PPI) Kementerian Komunikasi dan Informatika RI, Wayan Toni Supriyanto mengatakan, setiap penyelenggara jasa telekomunikasi diwajibkan untuk menerapkan prinsip Know Your Customer (KYC) guna memastikan perlindungan data pribadi pelanggan.
“Melalui teknologi biometrik face recognition, kami berharap tantangan terkait validasi identitas dapat teratasi secara efektif. Kami juga sangat berharap bahwa seluruh penyelenggara jasa telekomunikasi dapat melaksanakan kewajiban ini dengan sebaik-baiknya,” ucap Wayan Toni.
STEVY WIDIA
Discussion about this post