Pelanggan 5G di Asean Capai 200 Juta di 2025

Tekomsel siap ujicoba 5G. (Foto: ilustrasi/youngster.id)

youngster.id - Pelanggan teknologi seluler generasi kelima (5G) di kawasan Asia Tenggara (Asean) diprediksi akan mencapai lebih dari 200 juta pada 2025, termasuk di Indonesia. Demikian hasil kajian dari Cisco dan lembaga konsultan AT Kearney.

Melalui studi yang bertajuk 5G di Asen: Menghidupkan Kembali Pertumbuhan di Pasar Perusahaan dan Konsumen, penelitian ini juga memperkirakan, penetrasi 5G akan mencapai 25-40% di kawasan Asia Tenggara pada tahun yang sama. Sementara itu, Singapura diprediksi menjadi negara dengan tingkat penetrasi tertinggi, yaitu mencapai 50% pada 2025. Karena itu, peluncuran layanan 5G diharapkan datang pada waktu yang tepat bagi operator telekomunikasi.

“Penggunaan data seluler tumbuh dengan cepat karena pengguna mengonsumsi jumlah layanan dan konten yang meningkat pada perangkat pribadi mereka,” kata Naveen Menon, presiden Asean Cisco, dalam keterangannya, baru-baru ini.

Menurut studi tersebut, teknologi 5G menjanjikan kecepatan hingga 50 kali lebih baik, 10 kali lebih responsif, dan konektivitas daya yang jauh lebih rendah daripada teknologi seluler generasi keempat (4G). “Ini akan didorong oleh kombinasi dari tiga fitur khas, yakni throughput yang tinggi, latensi sangat rendah, dan konektivitas daya rendah,” tambahnya.

Naveen menjelaskan, kecepatan, latensi rendah, dan konektivitas yang ditingkatkan akan membantu operator telekomunikasi menyediakan koneksi internet super cepat. Hal ini memungkinkan aktivitas streaming video definisi tinggi, permainan cloud, dan pengiriman konten bertenaga augmented interaktif dan virtual reality (AR / VR) lebih baik bagi konsumen. Kondisi tersebut juga akan membantu percepatan komersialisasi beberapa kasus penggunaan lanjutan 5G, termasuk kota pintar (smart city), Industri 4.0, penyebaran internet of things (IoT) skala besar, dan banyak lagi.

“Ini akan memungkinkan operator telekomunikasi untuk meningkatkan pendapatan, baik dari konsumen maupun klien perusahaan,” tambah Menon.

Sementara itu, Dharmesh Malhotra, managing director Asean, Service Provider Cisco, mengungkapkan, operator telekomunikasi yang hendak mekuncurkan teknologi 5G akan mengeluarkan investasi yang besar. Operator diperkirakan menggelontorkan dana investasi mencapai US$ 10 miliar pada 2025.

“Peluncuran layanan 5G akan membutuhkan investasi besar dalam teknologi untuk memodernisasi jaringan yang mendasarinya. Di Asean, operator telekomunikasi kemungkinan terus berinvestasi dalam meningkatkan jaringan 4G dan membangun kemampuan 5G secara bertahap,” ungkap Malhotra.

STEVY WIDIA

Exit mobile version