Pembiayaan UMKM Indonesia Masih Rendah

Generasi muda dorong peningkatan transaksi digital. (Foto : Ilustrasi/istimewa)

youngster.id - Kesenjangan pembiayaan di Indonesia masih sangat besar. Ada 60 juta UMKM di Indonesia, namun hanya 11 juta saja yang mendapatkan pembiayaan.

Hal itu disampaikan Hendrikus Passagi, Peneliti Eksekutif Senior, OJK. “Ada sekitar 60 persennya masih ada di Jawa. Makanya di daerah kita banyak tengkulak. Kami sadar ada ketidakadilan,” terangnya Selasa (31/05/2016) di Jakarta.

Dia yakin agar bisa memangkas kesenjangan itu adalah lewat teknologi, terutama financial digital. “Teknologi merupakan salah satu cara memotong rantai kesenjangan pembiayaan,” ujarnya.

Hal serupa disampiakan Adrian Asharyanto Gunadi,Co-founder & Chairman, Investree mengatakan akses perbankan untuk industri menengah masih sangat rendah yakni 19 persen. Sehingga ada gap yang besar.

Meski begitu, di sisi lain, saat ini penetrasi Internet di Indonesia tumbuh begitu cepat. Dengan adanya penetrasi internet yang makin tumbuh, maka layanan keuangan juga akan berubah.

“Kita lihat layanan keuangan akan berubah seiring dengan kemajuan teknologi,” katanya.

Maka dari itu, peluang itu dimanfaatkan oleh Investree. “Kita hanya mempertemukan seluruh transaksi secara online. Peran kami hanyalah menjalankan marketplace. Bagaikan pusat perbelanjaan yang mempertemukan penjual dan pembeli, tugas kami menyediakan ruang eksklusif bagi para pengaju dan pemberi pinjaman untuk saling bertemu,” jelasnya.

Investree merupakan startup finansial teknologi yang bersifat sebagai online marketplace. Investree ini mempertemukan orang yang ingin mendanai dan orang yang ingin mengajukan pinjaman.

STEVY WIDIA

Exit mobile version