youngster.id - Pemerintah menambah anggaran khusus program kartu prakerja sebesar Rp7 triliun. Diharapkan insentif kartu prakerja juga dapat menjadi bantalan bagi pekerja yang terkena pemutusan hubungan kerja (PHK) secara massal belakangan ini.
Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan, dari total pagu anggaran sebesar Rp18 triliun akan disalurkan sebesar Rp5,1 triliun.
“Sebanyak 3,67 juta peserta sudah mengikuti program kartu prakerja, ini yang diharapkan bisa juga membantu tekanan terhadap beberapa industri manufaktur, terutama yang padat karya yang mengalami tekanan,” katanya pada Senin (28/11/2022).
Per Oktober 2022, pemerintah mencatat realisasi anggaran penyaluran insentif program kartu prakerja sebesar Rp12,9 triliun.
“Kita sudah merealisasikan Rp 12,9 triliun. Dalam hal ini, per September–Oktober, ada tambahan lagi Rp7 triliun, karena kita menambah shock absorber-nya, sehingga total pagu menjadi Rp18 triliun,” ucapnya.
Sri Mulyani menyebut per Oktober 2022 telah dimanfaatkan bantuan biaya pelatihan, insentif mencari kerja, dan insentif survei evaluasi, bagi sebanyak 3,67 juta peserta. Selain itu, pemerintah telah merealisasikan anggaran perlindungan sosial sebesar Rp333,8 triliun per Oktober 2022. Pemerintah telah merealisasikan bantuan perlindungan sosial tambahan sebesar Rp15,6 triliun periode yang sama.
“Hal ini untuk menjaga daya beli masyarakat rentan sebagai pengalihan dari kenaikan harga bahan bakar minyak,” ucapnya.
Adapun bantuan tambahan tersebut diantaranya bantuan langsung tunai bahan bakar minyak yang telah terealisasi sebesar Rp6,21 triliun, bantuan subsidi upah yang juga telah terealisasi sebesar Rp7,68 triliun, dan realisasi anggaran dari dukungan APBN sebesar Rp1,71 triliun.
“Jadi ini berbagai bansos yang masih ada ruang yang kita harapkan bisa direalisasikan sampai dengan akhir tahun untuk membantu masyarakat yang betul-betul membutuhkan,” ucapnya.
STEVY WIDIA