Pemkot Bandung Targetkan 35.000 Wirausahawan Baru

mencetak wirausaha maju

Perguruan Tinggi Berperan Besar untuk Melahirkan Wirausaha Maju (foto: ilustrasi)

youngster.id - Guna meningkatkan perekonomian masyarakat, Pemerintah Kota Bandung menargetkan 35.000 wirausahawan baru pada tahun ini. Target tersebut dibebankan kepada lima dinas. Salah satunya adalah Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah, Perindustrian dan Perdagangan (KUKM dan Perindag) Kota Bandung.

Kepala Bidang Pengembangan Usaha Koperasi, Aneka Usaha, dan Simpan Pinjam Dinas KUKM dan Perindag Kota Bandung Aa Nurullah mengaku pihaknya mendapatkan target sebanyak 8.376 wirausahawan baru pada tahun ini.

Wirausahawan yang terdaftar akan diberikan bantuan berupa pendampingan dan diklat yang difokuskan ke dalam empat bidang, yakni kuliner, fashion, kerajinan tangan, dan manajemen usaha. “Saat ini, baru ada 2.622 wirausahawan baru. Dari jumlah tersebut, baru 150 orang yang telah mengikuti diklat,” jelas Aa, seperti dilansir Bisnis.com.

Aa menyatakan akan ada 32 kali program diklat sepanjang sepanjang 2016 yang diperuntukkan bagi seluruh warga Kota Bandung. Dalam program itu ada dua kategori, yakni kategori yang baru akan memulai usaha dan kategori yang telah memulai namun ingin mengembangkan usahanya.

Selain program wirausaha baru, Dinas KUKM dan Perindag saat ini memiliki program prioritas lain, yakni penciptaan lapangan usaha baru, dan mengawasi pergerakan rentenir. Program penciptaan lapangan usaha baru dilakukan melalui optimalisasi seluruh koperasi dan mendorong dibentuknya unit-unit usaha di Kota Bandung.

Saat ini, Dinas KUKM Perindag juga tengah mengembangkan 105 koperasi di kelurahan yang berfokus pada pemberdayaan perempuan. “Jadi ada dua kelompok, yang pertama adalah kelompok koperasi, yang kedua kelompok industri kecil yang ada di masyarakat,” kata Aa.

Dinas KUKM dan Perindag mengelola 890 kelompok yang terdiri dari 600 kelompok koperasi dan 290 kelompok industri. Menurut Aa, terdapat 2.500 koperasi di Kota Bandung. Dari jumlah tersebut, 1.500 koperasi dinyatakan aktif, 1.000 sisanya berstatus dalam binaan. “Kami dorong koperasi agar kegiatannya tidak hanya simpan-pinjam, tapi juga harus ada unit usaha lain,” ujarnya.

Program prioritas yang ketiga adalah program kredit melati yang bertujuan untuk mempersempit ruang gerak rentenir yang kerap meresahkan masyarakat.

Selain itu, kredit melati dimaksudkan untuk membantu masyarakat pengusaha dalam meningkatkan modal dan mendorong penciptaan wirausahawan baru. Kredit ini memberikan pinjaman mulai dari Rp500.000 hingga Rp30 juta tanpa bunga, yang disalurkan melalui BPR Kota Bandung. “Kredit melati bisa disalurkan melalui kelompok, maupun perorangan yang sudah memiliki usaha, atau melalui koperasi,” tukasnya.


MARCIA AUDITA

Editor : Stevy Widia

Exit mobile version