youngster.id - Startup yang bergerak di bidang Financial Technology (fintech) tampaknya masih menjadi sektor yang banyak dilirik investor. Hal ini terlihat dari meningkatnya pendanaan terhadap fintech di kuartal I/2023 sebesar US$15 miliar atau senilai Rp221 triliun.
Berdasarkan data CB Insights, angka tersebut naik 54,6% dibandingkan kuartal sebelumnya. Dalam waktu tiga bulan awal tersebut pun ada 983 kesepakatan. “Sementara itu, jika dibandingkan pendanaan pada kuartal I/2022, sektor fintech mencatatkan pendanaan US$30,5 miliar atau 50,82%di atas pendanaan periode kuartal I/2023,” tulis CB Insights dalam laporannya baru-baru ini.
Kuartal ini pun merupakan peningkatan pertama kalinya di sektor fintech setelah empat kuartal mengalami penurunan secara terus menerus. Adapun peningkatan ini pun didorong dengan adanya pendanaan terhadap Stripe, startup asal Amerika Serikat.
“Pendanaan tersebut menyumbang lebih dari 40% terhadap total pendanaan fintech secara global pada kuartal I/2023. Tanpa pendanaan ke Stripe, total pendanaan fintech global pada kuartal I/2023 hanya sebesar US$8,5 miliar atau turun 12% dibandingkan kuartal IV/2022,” ungkap laporan tersebut.
Meski demikian, CB Insights juga menilai hal ini menunjukan bahwa investasi ke sektor fintech masih melambat, sebagaimana data penurunan pendanaan oleh modal ventura di dunia.
Pada kuartal I/2023, pendanaan modal ventura menunjukan penurunan pada kuartal I/2023. Pada tiga bulan awal tahun ini, pendanaan terhadap perusahaan rintisan atau startup hanya mencapai 7.024 kesepakatan.
Berdasarkan data total pendanaan modal ventura yang terealisasi pada kuartal I/2023 sebesar US$58,6 miliar dengan 7.024 kesepakatan. Nilai ini pun turun 12,67%dibandingkan kuartal sebelumnya. Pada kuartal IV/2022 total pendanaan modal ventura mencapai US$67,1 miliar dengan 7.986 kesepakatan.
STEVY WIDIA