Pengiklan di Facebook Wajib Transparan dan Akutabel

Facebook Indonesia gelar Mobile Moves Commerce Indonesia. (Foto: Istimewa/Youngsters.id)

youngster.id - Pengiklan di Facebook kini wajib memberikan informasi lebih rinci mengenai organisasi dan iklan yang sedang mereka jalankan. Dengan demikian, pengiklan akan menjadi lebih akuntabel terhadap iklan mereka sekaligus mencegah segala bentuk penyalahgunaan di Facebook.

Hal ini merupakan langkah Facebook untuk membuat iklan dan halaman menjadi lebih transparan. “Cukup login ke Facebook Anda, kunjungi halaman apa saja dan pilih ‘info dan iklan’. Kemudian, Anda akan melihat tampilan visual dan teks iklan dari halaman tersebut. Anda juga dapat menandai posting-an iklan yang mencurigakan dengan mengklik ‘laporkan iklan,” ungkap Rob Leatern Director of Product Management Facebook, dalam keterangannya, Jumat (29/6/2018) di Jakarta.

Selain itu, Facebook juga akan segera meluncurkan fitur pelabelan dan pengarsipan untuk iklan politik di Brazil menjelang pemilihan umum pada Oktober 2018.

“Di negara tersebut (Facebook) meluncurkan fitur ini di Amerika Serikat pada bulan Mei. Mulai bulan depan, setiap pengiklan politik di Brazil harus mendaftarkan diri di Facebook sebelum menjalankan iklannya,” ujarnya.

“Masyarakat Brazil akan melihat label khusus pada iklan pemilu di negara mereka dan semua iklan tersebut akan ditambahkan ke dalam arsip kami,” lanjutnya.

Sementara menurut Chief Growth Officer Coca-Cola Company, Francisco Crespo, Facebook menyadari bahwa pelaku kejahatan bisa saja menyalahgunakan produknya. Dengan menampilkan transparansi pada semua iklan serta halaman yang menjalankan iklan tersebut akan semakin mudah menemukan segala bentuk penyalahgunaan untuk memastikan para pengiklan, termasuk pelaku kejahatan, bisa mempertanggungjawabkan iklan yang mereka jalankan.

“Kami mendukung upaya Facebook untuk memberikan kendali dan visibilitas lebih besar kepada pengguna atas informasi yang mereka lihat. Kami percaya bahwa iklan harus transparan, baik itu iklan untuk perusahaan kami maupun bisnis lainnya,” pungkasnya.



STEVY WIDIA

Exit mobile version