youngster.id - Tingginya penggunaan perangkat elektronik menyisakan limbah yang mengancam lingkungan. Belakangan ini pengolahan limbah perangkat elektronik mulai ramai digaungkan. Bahkan hal ini dinilai menjadi komoditas potensial.
Hal itu diungkapkan Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto dalam Rakernas Gerakan Indonesia Bersih yang digelar Kamis (21/2/2019) di Kantor Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Jakarta.
“Komoditas-komoditas yang seterusnya menjadi tren di dunia [untuk diolah limbahnya] itu elektronik, sekarang sedang didesain oleh salah satu produsen handphone, generasi selanjutnya dari handphone itu ditargetkan menggunakan recycle material dari handphone itu sendiri,” ungkap Airlangga yang dilansir Humas Kemenperin.
Menurut dia, perangkat elektronik merupakan salah satu komoditas yang potensial untuk didorong pengolahan limbahnya dalam penerapan circular economy yang merupakan salah satu butir kebijakan dari pengembangan industri 4.0.
“Upaya yang dapat dilakukan, di antaranya melalui efisiensi penggunaan sumber daya, penerapan teknologi rendah karbon, penerapan 3R hingga 5R, minimisasi limbah, dan menurunkan emisi gas rumah kaca,” kata Menteri Perindustrian itu.
Airlangga juga menjelaskan, pengolahan limbah industri penting untuk dilakukan sebagai bagian dari penerapan circular economy. Circular Economy merupakan sistem ekonomi ramah lingkungan. Konsep sistem ini adalah mempertahankan nilai sebuah produk agar dapat digunakan berulang-ulang tanpa menghasilkan sampah melalui cara mendaur ulang (recycling), dan penggunaan kembali (reuse). Setidaknya terdapat sembilan komoditas yang potensial untuk diolah limbahnya, di antaranya limbah elektronik.
Dengan konsep circular economy yang memungkinkan sebuah produk telah digunakan konsumen itu untuk didaur ulang kembali, akan meningkatkan daya saing manufaktur di masa depan.
STEVY WIDIA
Discussion about this post