youngster.id - Berdasarkan data Google penggunaan layanan digital di Indonesia berkembang pesat sesudah merebaknya pandemi Covid-19. Dalam gambaran besar pasar Indonesia, diyakini bahwa 5G akan berdampak besar pada lanskap ekosistem digital di Indonesia.
Dalam gelaran realme 5G Summit Indonesia, disampaikan data Google mendapati sebelum pandemi, konsumen baru untuk layanan Internet atau ekonomi digital sekitar 37% dengan rata-rata 3,6 jam waktu yang dihabiskan per hari berdasarkan penggunaan pribadi. Namun, sejak pandemi hingga saat ini, angka ini terus tumbuh hingga 93% dengan rata-rata 4,7 jam waktu yang dihabiskan per hari berdasarkan penggunaan pribadi.
Persentase ini diprediksi masih akan ada di angka yang tinggi bahkan pada masa pasca-Covid, dan pastinya lebih tinggi dari sebelum masa pandemi. Pertumbuhan ini akhirnya didukung oleh berita positif tentang pengumuman 5G pada Januari 2021, di mana 5G resmi diluncurkan di Indonesia.
Untuk itu, realme meyakini teknologi 5G di Indonesia akan menjadi bagian penting dalam mendorong terciptanya ekosistem gaya hidup pintar anak muda.
Palson Yi Marketing Director realme Indonesia mengungkapkan bahwa realme menargetkan 1 juta pengguna 5G di Indonesia. realme yakin target ini mampu tercapai mengingat keberhasilan realme dalam 2,5 tahun yang mampu melampui target pengguna 4G secara global. Di Indonesia sendiri, sejak kehadirannya di pasar Indonesia pada tahun 2018, realme telah berhasil mencapai 10 juta pengguna hingga tahun 2021.
“Kami lihat dari data yang juga divalidasi oleh tren pencarian menurut Google Indonesia, pasar Indonesia berkeinginan mencari smartphone 5G yang terjangkau. Pada titik ini realme berusaha untuk menjawab permintaan masyarakat di Indonesia dengan berkomitmen membawa perangkat 5G yang lebih terjangkau dalam waktu dekat,” ungkap Palson dalam keterangan pers, Rabu (9/6/2021).
Menurut dia, komitmen ini ditegaskan realme dengan menghadirkan smartphone 5G dengan harga yang terjangkau. realme ingin membawa teknologi ini ke banyak orang di Indonesia dengan menjadi ‘5G Popularizer’ melalui jajaran produknya, baik smartphone maupun produk AIoT yang menjadi favoritnya anak muda.
Digitalisasi berjalan sangat kuat dan cenderung tumbuh lebih besar lagi. Pengapalan perangkat 5G secara kumulatif akan melebihi 100 juta unit dalam 5 tahun ke depan. Adapun prediksi tren yang akan terjadi yaitu setiap harga rata-rata smartphone 5G akan mencapai US$ 190 dalam 4 tahun ke depan.
Merek seperti realme juga akan membuat 5G mudah diakses dan lebih terjangkau oleh banyak pengguna dengan melalui beberapa perangkat di berbagai segmen harga.
Hal yang sama diamini oleh Counterpoint yang menyebutkan 75% segmen pasar pengguna smartphone di Indonesia didominasi pada entry-level dan mid-range. Hal ini menjadi peluang yang cukup penting bagi pelaku industri untuk membawa produknya lebih luas ke segmen ini.
STEVY WIDIA
Discussion about this post