youngster.id - Phishing adalah suatu metode yang digunakan hacker untuk mencuri password. Penelitian Mimecast mengungkapkan phishing yang melanda perusahaan meningkat sebesar 400 % selama kuartal terakhir.
Aksi phishing ini adalah dengan mengelabui target menggunakan fake form login pada situs palsu. Situs ini sangat menyerupai situs aslinya. Data Mimicast mengungkapkan, terhadap 44.000 email masuk, yang berasal dari akun pengguna bisnis.
“Penjahat cyber terus-menerus menyesuaikan metode serangan mereka. Analisis ESRA ini mencerminkan bagaimana serangan peniruan identitas, melalui pertahanan keamanan email, ada pada tingkat yang mengkhawatirkan. Jika CISO tidak meninjau solusi keamanan emailnya, dalam jangka 12 sampai 18 bulan mereka mungkin akan terkejut dengan treat yang masuk ke inbox email karyawan,” ujar Ed Jennings, Chief Operating Officer dari Mimecast dalam siara pers baru-baru ini.
Analisis ini juga menemukan bahwa serangan-serangan yang dilakukan penjahat cyber kebanyakan meniru eksekutif tingkat C, mitra bisnis, atau karyawan. Serangan semacam ini bertujuan untuk menipu penerima agar melakukan transfer jarak jauh.
Setelahnya, penjahat akan mengirim kembali data sensitif lainnya yang bisa mengakibatkan kerugian finansial. The Mimecast Email Security Risk Assessment (ESRA) mengukur efektivitas sistem keamanan email yang digunakan oleh ribuan organisasi di seluruh dunia. Demikian dikutip dari PC Authority.
Hasil dari penilaian kuartal kedua, yang dirilis hari ini, menemukan bahwa spam bisa masuk melalui sistem keamanan email yang ada. ESRA mencatat, ada hampir sembilan juta spam, 8.318 jenis file berbahaya, 1.669 lampiran diketahui, 487 lampiran malware yang tidak diketahui dan 8.605 serangan peniruan identitas.
Perusahaan itu berpendapat data tersebut memperkuat kenyataan bahwa dunia perindustrian masih terlalu abai untuk meningkatkan standar keamanan email karena 90 persen serangan dimulai dengan email.
“Penyedia jasa keamanan email juga harus memastikan due diligence mereka. Ini demi melindungi pelanggan dari metode serangan baru,” ucap Ed.
STEVY WIDIA
Discussion about this post