youngster.id - Total realisasi jumlah kredit yang dijamin Perum Jaminan Kredit Indonesia (Jamkrindo) hingga 22 Desember 2016 tercatat Rp113,91 triliun atau 99,05% dari target tahun 2016 Rp 115 triliun.
Porsi terbesar yakni 104,95% atau Rp68,218 triliun diperoleh dari penjaminan non-KUR dan sisanya penjaminan kredit usaha rakyat (KUR) sebesar Rp45,689 triliun. Demikian disampaikan Direktur Utama Perum Jamkrindo Diding S Anwar dalam keterangan pers akhir tahun di Jakarta.
Diding yang didampingi dua direkturnya yakni Ignatius Rusdonobanu dan Bakti Prasetyo menjelaskan, total realisasi penjaminan kredit konsolidasian hingga 22 Desember 2016 sebesar Rp122,5 triliun. Pada tahun depan diperkirakan akan meningkat menjadi Rp156 triliun.
Untuk itu, katanya, BUMN yang bergerak di bidang penjaminan itu akan terus mengembangkan pelayanan prima terhadap debitur, terutama usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) dan lembaga keuangan non-bank.
“Pada 2017, kita juga akan meningkatkan layanan yang tepat janji, tepat waktu, dan tepat jumlah dalam pembayaran klaim,” kata Diding.
Sementara laba sesudah pajak perusahan per November 2016 mencapai Rp621 miliar, meningkat dibanding periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar Rp528 miliar. Sedangkan laba sebelum pajak sebesar Rp808 miliar, naik dibanding tahun sebelumnya yang sebesar Rp600 miliar.
Adapun total aset perusahaan hingga 22 Desember 2016 sekitar Rp13 triliun atau meningkat dibandingkan periode yang sama tahun lalu, begitu juga pencapaian ekuitasnya meningkat menjadi sekitar Rp10 triliun.
Diding menjelaskan bahwa pada awal 2016, Perum Jamkrindo berupaya tumbuh secara agresif dengan “road map” penguatan daya saing untuk meningkatkan kinerja dan kompetensi perusahaan dalam menghadapi persaingan menuju perusahaan penjaminan terdepan guna mendukung perkembangan perekonomian nasional.
“Kinerja perusahaan tahun ini telah berjalan dengan baik dan meningkat pesat dibandingkan dengan kinerja tahun lalu,” kata Diding.
Diding juga mengatakan, perusahaan mengusulkan kepada pemilik modal target volume penjaminan pada 2017 sebesar Rp145 triliun.
Porsi kredit di luar KUR masih akan menjadi kontributor utama terhadap penjaminan kredit tahun depan yakni untuk penjaminan kredit non-KUR masing-masing sebesar Rp96 triliun dan penjaminan kredit KUR sebesar Rp50 triliun. Sedangkan target volume penjaminan konsolidasian sebesar Rp156 triliun.
Beberapa hal yang menjadi strategi Perum Jamkrindo pada 2017 adalah pengelolaan database pemeringkatan UMKM, pendampingan dan konsultasi manajemen terhadap UMKM melalui bekerja sama dengan tujuh perguruan tinggi. Perusahaan juga melakukan pemeringkatan UMKM bersama yang sudah dijalankan bersama mitra.
Berdasarkan PP No. 1/2016 di mana Perum Jamkrindo ditunjuk sebagai Lembaga Pelaksana Penjaminan Sistem Resi Gudang (SRG), guna meningkatkan kesejahteraan petani untuk mewujudkan ketahanan pangan nasional.
“Hal lainnya adalah menambah mobil unit pelayanan penjaminan di seluruh unit kerja Perum Jamkrindo,” kata Diding.
STEVY WIDIA