youngster.id - CARRO, platform jual beli mobil terbesar di Asia Tenggara, mendapatkan hasil yang positif sepanjang kuartal pertama 2021. Hal ini diraih atas inovasi dan ekspansi bisnis yang terus dilakukan oleh CARRO di sepanjang tahun 2020.
“Ketika perputaran ekonomi mengalami perlambatan, kami justru melihat ini sebagai alarm untuk bergerak semakin cepat. Pandemi covid-19 secara tidak langsung telah meningkatkan keinginan masyarakat akan pilihan moda transportasi yang aman, nyaman, dan terjangkau, dan mobil bekas merupakan salah satu pilihan terbaik. Karena itu kami optimis dengan potensi pertumbuhan industri mobil bekas, namun tentunya dibutuhkan inovasi agar konsumen mendapatkan kenyamanan dan rasa aman saat memilih serta membeli mobil bekas,” ucap Aditya Lesmana, Co-founder CARRO.
Optimisme CARRO terbukti seiring dengan meningkatnya permintaan masyarakat akan mobil bekas pada kuartal kedua 2020, dimana pada bulan September, pembiayaan mobil bekas melesat menjadi Rp56,72 triliun, dan terus berlanjut sampai Oktober 2020, hingga mencapai Rp58,92 triliun. Angka ini menunjukkan bahwa kebangkitan industri mobil bekas bahkan nyaris menyamai sebelum pandemi covid-19.
Menurut Aditya, tahun 2021 merupakan tahun pulihnya industri mobil bekas. Pada kuartal pertama 2021, CARRO sukses menorehkan tren positif dengan membukukan total penjualan unit mobil bekas hingga di atas 100 persen dibandingkan kuartal IV 2020. Dan rata-rata penjualan mobil bekas didominasi oleh mobil-mobil jenis MPV dan SUV dengan harga jual kisaran Rp100 juta hingga Rp 600 juta, serta didominasi mobil dengan sistem transmisi otomatis.
Bahkan pihaknya optimis tren penjualan mobil bekas akan terus bergerak positif, terutama menjelang bulan Ramadhan dan hari raya Idul Fitri 2021. Sementara itu intensif PPnBM terhadap mobil baru ternyata tidak membawa dampak negatif terhadap pertumbuhan industri mobil bekas. Justru sebaliknya semakin meningkatkan demand terhadap mobil bekas, tercermin dari peningkatan permintaan mobil bekas CARRO sepanjang kuartal pertama.
“Salah satu kunci keberhasilan CARRO adalah dengan terus melakukan inovasi, salah satunya dengan menghadirkan CARRO Automall, showroom mobil bekas bersertifikasi terbesar di Indonesia pada pertengahan 2020, dimana CARRO telah berhasil memberikan pengalaman hybrid online-offline bagi konsumen saat membeli mobil,” pungkas Aditya.
Sebelumnya, sepanjang tahun 2020 merupakan periode yang penuh tantangan bagi banyak sektor, termasuk industri otomotif. Hal ini tercermin dari data yang dikeluarkan Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), dimana penjualan mobil wholesales turun 48,35% pada 2020 dibandingkan 2019, sedangkan penjualan mobil ritel turun 44,55%.
Sementara itu, menurut Lembaga Pembiayaan yang dihimpun Otoritas Jasa Keuangan (OJK), pembiayaan mobil bekas pada Januari 2020 sempat menyentuh Rp58,35 triliun, namun angkanya terus turun hingga level terendahnya pada Agustus 2020, yaitu Rp51,32 triliun.
Untuk meningkatkan layanan dan menjangkau lebih banyak masyarakat Indonesia, dalam waktu dekat ini CARRO juga akan membuka CARRO Automall Point di beberapa kota di Indonesia, antara lain Tangerang dan Semarang.
FAHRUL ANWAR
Discussion about this post