Peran Penting Digital Dalam Penyaluran Zakat Fitrah

youngster.id - Idul Fitri 1440 H ini ada yang berbeda dari pembagian zakat Dompet Dhuafa. Selain dengan channel tradisional, tahun ini zakat juga dibagikan secara digital kepada kaum dhuafa.

Dompet Dhuafa menyebut, perkembangan digital kian pesat hal ini mempengaruhi perolehan zakat tahun ini yang mencapai Rp96 miliar. Dompet Dhuafa merupakan lembaga pertama yang melakukan penyaluran zakat fitrah melalui digital serta lembaga yang berani menampilkan data penerima manfaat secara riil atau nyata dimana saja penerimanya.

“Di era teknologi yang tumbuh secara pesat serta peran aktif dari masyarakat dalam perputaran laju ekonomi, menumbuhkan terobosan baru di ruang teknologi digital dalam peran penyaluran zakat fitrah secara masif, terstruktur dan akurat. Diharapkan dengan perkembangan teknologi, tidak hanya saat tebar zakat fitrah, namun juga bisa tebar kurban”, kata Yuli Pujihardi selaku Direktur Mobilisasi ZIS Dompet Dhuafa pada Rabu (26/6/2019) di Jakarta.

Menurut dia, dahulu Amil Zakat dan siapapun yang membagikan  harus menyiapkan ribuan paket sembako, mengumpulkan dhuafa di lapangan atau masjid dan membagikan satu-persatu. Sementara kaum dhuafa harus berjalan jauh, menyisihkan ongkos, kemudian berjubel berebutan. Keadaan sering kacau dan kadang malah memakan korban.

Seiring waktu terus berjalan inovasi dari duithape, Dompet Dhuafa membawa perubahan, pada malam itu (selasa lalu, 04/06)  sebelum Idul Fitri membagikan 3500 paket sembako senilai Rp 100,000 tanpa meninggalkan kantor. Itu berkat kerjasama Dompet Dhuafa dan platform Duithape.

Sara Dhewanto sebagai pendiri Duit Hape mengatakan, tim duithape mendistribusikan sembako secara cashless dan memastikan bahwa zakat tersalurkan secara akuntabel kepada penerima zakat yang berhak sebelum  waktu Sholat Idul Fitri.

“Kaum dhuafa juga tidak perlu repot. Mereka cukup datang ke warung sembako dekat rumah yang sudah bekerja sama dengan duithape dan tinggal menukarkan e-voucher. Mereka juga memiliki keleluasaan memilih sembako sesuai dengan kebutuhan mereka seperti  beras, gula, garam, minyak, daging, telur, susu dan gas LPG,”  ungkapnya.

Menurut Sara, pembagian zakat secara digital ini juga ikut mensejahterakan warung yang menjadi tempat penukaran. Warung-warung yang bekerja sama dengan duithape mendapatkan pemasukan jutaan dari penukaran zakat hanya dalam beberapa hari sejak Lebaran.

Berharap dengan cara  yang inovatif dari duithape ini, pembagian zakat, subsidi atau donasi apapun akan sangat mudah bagi pemberi donasi. Dan yang paling penting memberikan kemudahan serta manfaat bagi penerima, sambil turut mengembangkan perekonomian lokal melalui pengusaha kecil yang turut berpartisipasi.

FAHRUL ANWAR

Exit mobile version