Perekrutan Tenaga Kerja Mulai Pulih, Kompensasi Dan Tunjangan Jadi Perhatian Utama

Angkatan kerja generasi milenial . (Foto: ilustrasi/istimewa)

youngster.id - JobStreet by SEEK, menerbitkan signature report terbaru bertajuk “2022-2023 Outlook – Hiring, Compensation, and Benefits Report” yang memberikan wawasan baru tentang pasar kerja Indonesia. Beberapa poin penting di antaranya adalah 50% perusahaan besar, melaporkan rencana perekrutan perusahaan mereka kembali ke tingkat sebelum pandemi, sementara 28% melaporkan bahwa perekrutan akan pulih dalam 9 bulan ke depan.

Namun, JobStreet mengindikasikan bahwa dampak pandemi yang meliputi munculnya teknologi kerja jarak jauh dan hybrid juga mempengaruhi jenis pekerjaan yang diterima.

“Dengan kembalinya kita ke kondisi pra-pandemi, persaingan untuk mendapatkan talenta juga akan meningkat mengingat kondisi global saat ini. Perusahaan sudah mulai menyusun strategi untuk menarik dan mempertahankan talenta untuk bisa terus menjai pilihan utama karyawan dan di situasi saat ini, kami menemukan bahwa perusahaan memajukan perekrutan mereka dengan banyaknya karyawan profesional berkualitas yang tersedia. Hal ini juga termasuk memberikan kompensasi, tunjangan, dan program lainnya yang bisa memperkaya pengalaman kerja dan memperkuat pilihan perusahaan di pikiran para profesional,” ungkap Varun Mehta, COO Indonesia, JobStreet dalam keterangan pers, Rabu (28/22/22)

Untuk signature report ini, JobStreet mensurvei 1.162 perusahaan besar, menengah, dan kecil di Indonesia dengan sebagian besar perusahaan yang disurvei adalah perusahaan besar dengan lebih dari 100 karyawan profesional. Hasilnya, 51% perusahaan yang disurvei telah mempekerjakan karyawan tetap, dan 28% perusahaan yang memberhentikan setidaknya satu karyawan selama enam bulan terakhir.

Berdasarkan fungsi pekerjaan, Admin & SDM, akuntansi, penjualan/pengembangan bisnis, pemasaran/branding, dan teknologi informasi pulih dalam hal perekrutan sebagai pekerjaan penuh waktu favorit. Sementara, perusahaan yang memberhentikan karyawan selama 6 bulan terakhir melaporkan efisiensi sebagai alasan utama pengurangan yang berdampak terhadap fungsi pekerjaan penuh waktu seperti Admin & SDM, transportasi & logistik, penjualan/pengembangan bisnis, pemasaran.

JobStreet juga melihat adanya pertumbuhan yang sesuai dalam mempekerjakan tenaga kerja muda menggunakan kontrak, di mana tingkat gaji secara relatif lebih rendah. Selain itu, JobStreet melaporkan bahwa staf kontrak/sementara dilihat sebagai bagian integral dari tenaga kerja banyak bisnis, dengan setidaknya 70% perusahaan ingin mempertahankan/meningkatkan jumlah staf/jam bekerja.

Karyawan paruh waktu ini bekerja di berbagai fungsi pekerjaan, dengan admin dan SDM, pemasaran/branding dan penjualan/pengenmbangan bisnis sebagai tiga fungsi pekerjaan utama, menandakan pergeseran dari perekrutan permanen yang terhubung dengan ketidakpastian kondisi ekonomi. 5% perusahaan berencana untuk mengurangi ketergantungan pada karyawan kontrak/non-permanen dan focus untuk meningkatkan/mempekerjakan karyawan tetap.

Terlepas dari tren perekrutan perusahaan, terutama pola mempekerjakan karyawan paruh waktu yang sedang meningkat, kompetisi untuk menarik talenta profesional tetap tinggi. JobStreet juga menemukan bahwa perusahaan yang disurvei percaya bahwa selain gaji, faktor seperti kompensasi, bonus, tunjangan, dan cuti khusus sangat penting untuk menarik talenta.

“Selain itu, untuk Indonesia, kami memperkirakan digitalisasi sumber daya manusia yang memungkinkan transformasi proses SDM akan membuat perusahaan tetap kompetitif. Perusahaan harus mempertimbangkan apa yang dibutuhkan dan diinginkan karyawan serta mampu beradaptasi dengan ekspektasi yang berubah-ubah. Ini akan sangat penting untuk memikat talenta, mengingat pasar tenaga kerja yang kompetitif,” tutup Varun Mehta.

 

STEVY WIDIA

Exit mobile version