Perkembangan Pariwisata Dorong Pertumbuhan UKM

BSVF 2017 diselenggarakan pada 9-13 Agustus 2017. (Foto: Istimewa/Youngsters.id)

youngster.id - Perkembangan sektor pariwisata Indonesia diyakini mampu mendorong pertumbuhan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) di daerah wisata.

Staf Khusus Menteri Koperasi dan UKM Hermawan Kertadjaja mengatakan pariwisata merupakan satu-satunya industri yang memerlukan keterlibatan masyarakat atau komunitas. Kemajuan sektor pariwisata akan mendorong perkembangan UKM.

“Misalnya kita mau beli oleh-oleh di mana, mau homestay di mana. Asal masyarakatnya sadar mau mengambil peran itu. Kalau tidak tahu, ya bagaimana? UKM tidak akan maju-maju,” kata Hermawan dalam siaran pers pembukaan Britama Sanur Village Festival (BSVF) 2017 di Denpasar baru-baru ini.

Menurut President of Asia Council for Small Business (ACBS) ini masyarakat jangan terjebak hanya menjadi penonton dan pekerja. Jangan hanya bekerja di hotel tapi bisa membuka homestay atau tidak sekadar menjadi pemandu wisata tapi bisa membuka agen perjalanan kecil.

Ketua Bidang Manajemen Usaha Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas) Bintang Puspayoga berharap BSVF dapat menyedot partisipasi besar dari masyarakat. Pasalnya, seluruh potensi masyarakat di Bali bisa terlibat, mulai dari pelaku usaha kuliner, kerajinan, dan fesyen, termasuk melibatkan PKK dan Karang Taruna setempat.

Model

Dalam kesempatan yang sama, Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya mengungkapkan Sanur adalah model terbaik festival pariwisata berbasis komunitas di Indonesia. “Saya selalu mengirim para pemangku kepentingan dari daerah lain untuk belajar ke Sanur tentang membangun pariwisata berbasis komunitas. Sanur menjadi inspirasi percontohan bagi destinasi wisata daerah lain,” tutur dia.

Bali disebut sebagai destinasi wisata terbaik di dunia, mengungguli London dan Paris. Namun, di tataran ASEAN, tingkat pertumbuhan wisata di Indonesia baru mencapai 23%. Hal ini membuat Indonesia berada di posisi kedua setelah Vietnam yang bertumbuh sebesar 24%.

BSVF 2017 diselenggarakan pada 9-13 Agustus 2017. Agenda tahunan ke-12 ini ditargetkan mampu membukukan omzet penjualan sebesar Rp16 miliar. Selama lima hari pelaksanaan festival yang melibatkan ratusan insan kreatif memberikan andil dalam menggaungkan promosi destinasi wisata. Kegiatan lingkungan, ekonomi, sosial, seni budaya, olah raga, hiburan, kuliner, aneka kompetisi serta kegiatan edukasi melalui workshop, dialog budaya, dan seminar digelar sejak pagi hari hingga tengah malam.

Para pengunjung BSVF dapat menikmati berbagai macam produk-produk unggulan yang unik dan khas dari gerai kuliner yang menyajikan sekitar 50 stand kafe dan restoran terkenal dari Sanur. Selain itu juga dapat digunakan untuk berbelanja di stan UKM binaan Bank BRI.

STEVY WIDIA

Exit mobile version