Perkuat Edukasi Pelestarian Air dan Lingkungan, Suntory Gelar Mizuiku Outdoor Class

Mizuiku Outdoor Clas Gowa

Perkuat edukasi pelestarian air dan lingkungan sejak usia dini, Suntory gelar Mizuiku Outdoor Class (Foto: Istimewa/youngster.id)

youngster.id - Air memiliki peran yang besar dalam kehidupan manusia. Untuk itu, sebagai upaya memperkuat edukasi sejak usia dini agar lebih peduli terhadap konservasi air bersih dan pelestarian lingkungan, Suntory Garuda Beverage (SBG) menggelar program “Mizuiku Outdoor Class” kepada siswa sekolah dasar di Gowa, Sulawesi Selatan.

Diikuti  oleh   sejumlah sekolah peserta, program “Mizuiku Outdoor Class” ini diadakan di Rumah  Hijau Denassa, Gowa, yang  merupakan taman literasi keanekaragaman hayati terbesar di Gowa. Dalam kesempatan itu juga diberikan buku  panduan guru  pelestarian air bersih pertama di Indonesia, “Mizuiku Teachers Guide (MTG)”, yang diluncurkan Desember 2022 lalu. SGB juga meluncurkan Video MTG untuk mendukung guru menyampaikan edukasi lingkungan dengan menarik.

Neeraj Goyal, Chief Executive Officer PT Suntory Garuda Beverage mengatakan, pihaknya bersyukur dapat menggelar program “Mizuiku Outdoor Class” yang mendapat dukungan dari pemerintah dan sekolah.

“Hadirnya program ‘Mizuiku Outdoor Class’ dan  Video  MTG menjadi wujud  nyata dari  komitmen kami  untuk terus mengembangkan Program Mizuiku di Indonesia terkait pengembangan masyarakat dan  pelestarian lingkungan, khususnya dalam menjaga konservasi air bersih. Kami pun  mengucapkan terima kasih  atas dukungan pemerintah,  baik  tingkat pusat maupun daerah, dalam  mendukung  kegiatan  ini” kata Neeraj, Rabu (24/5/2023).

Program “Mizuiku Outdoor Class” dirancang untuk memberikan edukasi pelestarian lingkungan yang holistik dan menyenangkan, seperti menanam pohon untuk membantu siswa/i Sekolah Dasar memahami cara melakukan konservasi air. Selain  itu, bersama Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Gowa juga memperkenalkan tanaman endemik Gowa seperti Kayu Hitam Sulawesi atau Eboni  (Diospyros celebica), Kayu Kuku (Pericopsis mooniana), dan jenis jambu-jambuan (Syzygium) antara lain Kalawasa dan Pasui kepada para siswa/i dari sejumlah sekolah di Gowa. Para  siswa/i Sekolah Dasar  juga diajarkan bagaimana mereka dapat berperan dalam melestarikan tanaman tersebut.

Azhari Aziz, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Gowa, mengapresiasi inisiatif Suntory Garuda Beverage (SGB) dalam memberikan edukasi pelestarian air dan  lingkungan kepada generasi muda di Gowa. “Kami  menyambut baik kehadiran program ‘Mizuiku Outdoor Class’ di Gowa yang diharapkan dapat mengedukasi siswa/i Sekolah Dasar dan masyarakat mengenai tanaman endemik Gowa dan akan pentingnya pelestarian air serta lingkungan. Inisiatif ini sangat penting untuk menjaga kelangsungan kekayaan flora dan fauna Gowa dan Sulawesi. Semoga inisiatif serupa dapat terus berjalan di daerah-daerah lainnya untuk mempromosikan pelestarian lingkungan dan air secara menyeluruh serta berkelanjutan di Indonesia,” ujar  Azhari.

Menurut laporan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG)  dan  Dewan  Sumber Daya  Air Nasional (DSDAN), Indonesia terancam akan  mengalami krisis  air bersih pada tahun 2025. Selain  itu, berdasarkan studi dan laporan yang dilakukan oleh Badan Pusat Statistik (BPS), 3,28% rumah tangga di Indonesia mengalami krisis air di tahun 2022, termasuk provinsi-provinsi di Sulawesi. Keanekaragaman Hayati,  merupakan bagian tak terpisahkan dari pelestarian air karena ekosistem lingkungan yang  berfungsi baik  berpengaruh terhadap ketersediaan air dan  kualitasnya.

Ir.  Sinta  Saptarina  Soemiarno,  M.Sc., Kepala  Pusat  Pengembangan  Generasi Lingkungan Hidup dan Kehutanan (PPGLHK), Kementerian Lingkungan Hidup dan  Kehutanan RI mengatakan, upaya pengelolaan lingkungan hidup, termasuk pelestarian air bersih membutuhkan partisipasi dari seluruh pemangku kepentingan. Edukasi adalah bagian penting yang perlu dimulai sejak sekolah dasar.

“Dengan adanya kerjasama SGB dan  PPGLHK tentang Pembinaan Generasi Lingkungan di Sekolah dan Masyarakat dalam Konservasi Air, PPGLHK mendukung peningkatan kapasitas wawasan siswa/i Sekolah Dasar di  Indonesia terhadap pelestarian air dan lingkungan dengan memperkaya materi pembelajaran melalui modul-modul yang ditawarkan program ini, antara lain  melalui Video  MTG dan  aktivitas ‘Mizuiku Outdoor Class’ dalam rangka mendorong sekolah untuk menjalankan Gerakan Peduli dan  Berbudaya Lingkungan Hidup,” ujar Sinta.

Program “Mizuiku” memiliki empat area pelestarian air yang menjadi desain khusus pembelajaran bagi anak-anak dan guru, yaitu: menjaga daur air, mencegah pencemaran air, mengkonservasi air, dan menjaga air tetap bersih dengan memilah sampah.

Program “Mizuiku” ini sendiri dimulai pada tahun 2004 di Jepang dan  mulai  dikembangkan di Indonesia pada tahun 2019 saat peringatan Hari Anak Nasional. Hingga tahun 2022, atau tahun keempat penyelenggaraan program Mizuiku, hampir 30.000 murid dan 1.500 kepala sekolah serta guru di sekolah-sekolah di seluruh Indonesia telah berpartisipasi dalam program ini.

 

HENNI S.

Exit mobile version