youngster.id - Wirausaha sosial berbasis teknologi informasi menjadi salah satu solusi terhadap persoalan social yang ada termasuk pengangguran dan kemiskinan. Oleh karena itu Kementerian Koperasi dan UKM terus berupaya untuk mencetak sociopreneur sebagai pengembangan model bisnis wirausaha yang berdampak luas bagi masyarakat.
“Perlu ada suatu program yang berdampak pada penyelesaian masalah sosial yang ada, dan salah satu alternatif untuk mengatasi masalah sosial tersebut adalah kewirausahaan sosial, khususnya wirausaha sosial yang berbasis teknologi,” kata , Prakoso BS, Deputi Bidang Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) Kementerian Koperasi dan UKM seperti dikutip dari Antara, Jumat (6/5/2016).
Oleh karena itu, sejak beberapa waktu lalu pihaknya mengembangkan program Temu Konsultasi Kewirausahaan Sosial di antaranya di Provinsi Sumatera Utara, Bali, dan DIY. Acara itu diikuti oleh para calon, pelaku dan penggiat, serta akademisi yang bergerak di bidang kewirausahaan sosial. Menurut Prakoso, program ini disusun sebagai bentuk dukungan pemerintah kepada para wirausaha sosial melalui dibentuknya Forum Konsultasi Kewirausahaan Sosial di beberapa wilayah.
“Melalui forum ini di samping sebagai bentuk dukungan dan layanan pemerintah dalam pembinaan dan pendampingan wirausaha sosial, juga diharapkan dapat menjadi wadah bagi wirausaha sosial untuk saling berinteraksi dan membangun jejaring antar anggota forum,” lanjutnya.
Forum itu sekaligus diharapkan berguna untuk menjembatani komunikasi dengan pemerintah selaku pembuat kebijakan guna penumbuhkembangan wirausaha sosial.
Ia berpendapat, wirausaha sosial potensial mampu mengambil peranan besar dalam mengurangi angka kemiskinan dan pengangguran. Wirausaha sosial, tambah dia, cenderung melihat masalah sebagai peluang untuk membentuk sebuah model bisnis baru yang bermanfaat bagi masyarakat.
“Hasil yang dicapai bukan keuntungan materi semata atau kepuasan pelanggan, tetapi lebih pada bagaimana gagasan yang diajukan oleh wirausaha sosial dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat, dan memecahkan masalah sosial dengan teknologi,” jelas Prakoso.
STEVY WIDIA