youngster.id - Perlu upaya yang lebih keras agar produk-produk yang dihasilkan oleh pelaku industri kreatif digital dari Indonesia bisa dikenal secara luas. Termasuk memahami kearifan lokal.
Demikian diungkapkan Hari Sungkari Deputi Infrastruktur Bekraf Hari Sungkari pada acara Bekraf Development Day, Minggu (19/3/2017) di IPB Bogor. “Para pengembang harus memahami local wisdom agar produknya bisa menjawab tantangan yang ada di masyarakat,” kata Harry.
Sebelumnya, Kepala Bekaraf Triawan Munaf mengemukakan, pemerintah sangat memberi perhatian terhadap perkembangan industri kreatif di bidang digital. Hal ini tidak lepas dari besarnya jumlah penduduk Indonesia yang mengakses internet dan pengguna smartphone. Dari total populasi sebanyak 257 juta jiwa, sekitar 132 juta di antaranya telah mengakses internet. Sementara jumlah penduduk yang telah memiliki smartphone mencapai sekitar 103 juta jiwa.
“Pangsa industri digital di Indonesia sangat besar, namun sejauh ini produk digital dari luar negeri mendominasi pasar di Indonesia. Karena itu, acara ‘Bekraf Developer Day’ yang dilaksanakan ini menjadi sarana bagi para startups agar bisa berkembang dan bisa berkompetisi dengan developer asing,” ujar Triawan, dalam keterangan pers.
Pada acara kerjasama Bekraf, Dicoding, asosiasi industri game serta didukung Pemda Bogor ini menghadirkan 27 narasumber yang membagikan pengetahuan kepada para peserta. Narasumber berasal dari developer lokal maupun perwakilan dari perusahaan internasional yang bergerak di bidang teknologi informasi.
Beberapa pembicara mengisi kelas tersebut yakni Sidiq Permana (CEO Nusantara Beta Studio) dan Monalisa Arcelia dari Intel IoT Innovator. Sementara itu, di kelas game, peserta mendapat pelatihan seputar pembuatan “game” agar menarik dari sejumlah pembicara diantaranya Orlando Nandito (Gamedev Bali), Risman Adnan (Samsung R&D Institut Indonesia, serta perwakilan dari Kementerian Komunikasi dan Informatika.
Para narasumber dibagi dalam tiga kelas yakni kelas aplikasi, kelas games, dan kelas Internet of Things. Pada kelas aplikasi, peserta mendapat pelatihan mengenai coding agar aplikasi yang dibuat bisa bekerja secara optimal.
Acara ini dihadiri oleh sekitar 1.000 peserta. Para peserta sebagian besar merupakan startup (perusahaan rintisan) yang bergerak di bidang aplikasi, game dan, Internet of Things.
STEVY WIDIA
Discussion about this post