youngster.id - Indonesia sudah siap menjadi ekonomi digital terbesar di Asia Tenggara. Oleh karena itu, orang-orang dengan kemampuan IT dan interpersonal yang kuat akan sangat diminati,
Berdasarkan laporan terbaru dari McKinsey, diperkirakan bahwa penggunaan teknologi digital baru dapat menambah lebih dari US$ 150 miliar (sekitar 10% dari PDB) untuk ekonomi tahunan Indonesia dalam 10 tahun ke depan, melalui sektor publik dan pemerintah serta warga negara yang tertarik dalam memanfaatkan teknologi digital untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat Indonesia.
Menurut laporan tersebut, Indonesia memiliki akses internet yang terjangkau dibandingkan dengan negara lainnya di dunia (termasuk India), meskipun kualitas internet (kecepatan dan bandwidth) masih rendah. Dengan penetrasi internet yang terpusat di daerah berpenduduk padat seperti Jakarta dan Yogyakarta, infrastruktur masih berkembang dengan ketersediaan 4G yang terbatas hanya 23% jangkauannya. Perluasan infrastruktur melalui menara 4G/LTE di luar Jawa diperlukan untuk memungkinkan inisiatif kota cerdas yang dilakukan di seluruh Indonesia dan dalam industri e-niaga.
Seiring dengan adanya urgensi untuk transformasi digital dalam perusahaan yang meningkat, kebutuhan untuk profesional IT yang terampil akan berkembang dengan pesat.
“Infrastruktur IT yang kuat dan teknologi digital bisa mendorong pertumbuhan ekonomi dan produktivitas, menghubungkan lebih banyak orang ke dalam ekonomi Indonesia, dan mendorong inovasi serta membuka akses ke pasar baru. Dengan permintaan global untuk spesialis IT yang meningkat, mereka yang memiliki keterampilan mendalam dalam mengembangkan dan mengelola IT akan tetap berada di barisan depan,” kata Dr Alan Sixsmith, akademisi IT dari UTS Sydney, Australia.
Menurut Sixsmith, banyak perusahaan dan start-up di Indonesia memerlukan keterampilan IT yang kuat. Tetapi, tentunya, para karyawan ini harus siap dengan “soft skill” dan keterampilan sosial yang kuat untuk membangun tim yang efektif.
Sixsmith yang saat ini sedang berkunjung ke Indonesia, menyelenggarakan serangkaian lokakarya sekolah bersama UTS:INSEARCH di Denpasar, Jakarta, Palembang dan Surabaya. Tujuannya, untuk menekankan karir yang tersedia di bidang IT.
Selain itu, tentu saja, mengajak pelajar Indonesia untuk melanjutkan kuliah di UTS. Pasalnya, seperti diklaim Sixsmith, UTS berada di garis depan untuk pendidikan IT dan mempersiapkan mahasiswa untuk karir masa depan, dengan program berbasis praktik dan keterlibatan dalam industri. Mahasiswa dapat mengembangkan keterampilan yang dibutuhkan untuk bekerja di bidang IT dan mempersiapkan diri untuk meraih karir global.
“Sejak lama mahasiswa Indonesia telah menjadi bagian dari komunitas pemimpin muda kami di University of Technology Sydney. Salah satu poin utama yang menarik bagi mereka adalah kolaborasi kami yang kuat dengan perusahaan dan industri karena ini dapat meningkatkan peluang yang menarik dan karir yang bermanfaat,” kata Stefani Sugiarto, Koordinator Regional untuk UTS:INSEARCH.
HENNI T. SOELAEMAN
Discussion about this post