youngster.id - Bisnis di seluruh Asia Tenggara mulai beralih ke kedaulatan cloud (cloud sovereignty) untuk menghadapi dinamika peraturan perlindungan data dan privasi yang semakin kompleks, serta kebutuhan bisnis untuk bertransformasi dalam skala besar demi pertumbuhan.
Menurut survei IDC, dalam White Paper berjudul “Deploying the Right Data to the Right Cloud in Regulated Industries” pada Juni 2021, 63% responden menyatakan, sangat penting untuk memiliki solusi cloud yang memberikan kontrol yurisdiksi dan otoritas penuh atas data. Hal tersebut membuktikan bahwa infrastruktur cloud yang memberikan transparansi dan visibilitas data serta mengontrol residensi data secara ketat kian dibutuhkan bisnis saat ini.
Menanggapi permintaan pasar yang terus meningkat, VMware, Inc telah menggandeng 19 mitra di wilayah Asia Pasifik dan Jepang (APJ) dalam 12 bulan terakhir, termasuk di negara-negara penting seperti Singapura, Malaysia, Thailand, dan Indonesia, untuk menawarkan kapabilitas kedaulatan cloud kepada para pelanggannya.
“Membangun infrastruktur cloud yang lebih aman dan tangguh akan membuka peluang bagi bisnis yang ingin meningkatkan skala melalui multi-cloud untuk mengembangkan ekosistem data kolaboratif dan membuka aplikasi-aplikasi penting yang berbasis data, sehingga menghasilkan skala dan inovasi dengan risiko yang lebih rendah,” kata Paul Simos Vice President dan Managing Director VMWare untuk Asia Tenggara dan Korea dalam keterangan pers, Senin (22/5/2023).
Menurut dia, kedaulatan cloud adalah sesuatu yang harus dimiliki. Kedaulatan cloud lahir dari konvergensi berbagai faktor – percepatan pertumbuhan inovasi teknologi, volume data yang terus meningkat, sensitivitas data, dan kebutuhan untuk menjaga integritas data.
“Penyedia layanan VMware Sovereign Cloud memiliki posisi yang tepat untuk menavigasi ambiguitas dan wilayah yang belum dipetakan, serta memungkinkan pelanggan untuk mencapai transformasi terdepan dalam skala besar,” kata Simos.
Dia menerangkan, penyedia VMware Sovereign Cloud adalah penyedia layanan cloud nasional atau regional tepercaya yang memaksimalkan nilai dari data kritikal bagi organisasi sektor swasta dan publik serta mengamankan data lebih baik dengan sistem keamanan yang telah diaudit.
Commerce Director Lintasarta mengatakan kemitraan dengan VMware untuk menghadirkan solusi teknologi mutakhir melalui inisiatif Deka Sovereign Cloud yang ditujukan bagi perusahaan-perusahaan yang membutuhkan perlindungan lebih terhadap data yang tersimpan di Private Cloud.
“Gabungan keahlian dan inovasi kedua pihak akan memungkinkan kami untuk menyediakan infrastruktur cloud yang aman dan andal, serta memenuhi kebutuhan spesifik dari instansi pemerintah dan industri kritikal lainnya. Kami berharap dapat mendukung transformasi digital dan memberdayakan pelanggan kami untuk mencapai tujuan mereka dalam lanskap teknologi yang berkembang pesat saat ini,” ucapnya.
Di ajang VMware Explore 2022, perusahaan mengumumkan solusi VMware Tanzu di Sovereign Cloud, paket VMware Aria Operations Compliance untuk Sovereign cloud, dan solusi ekosistem terbuka yang baru. Berbagai inovasi baru dari Sovereign SAAS ini memungkinkan para mitra untuk memberikan layanan yang setara dengan layanan cloud publik.
Dengan Sovereign SaaS, VMware Sovereign Cloud Provider dapat membangun solusi yang sangat berbeda untuk mengatasi beban kerja modern, menyederhanakan operasi dengan pemantauan terhadap kepatuhan regulasi yang berkesinambungan, serta mendukung monetisasi data dengan risiko yang lebih rendah.
STEVY WIDIA
Discussion about this post