youngster.id - Para penyandang disabilitas mulai ikut berperan dalam mendukung ekonomi Tanah Air sebagai pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Untuk mendorong hal itu, PT Pertamina (Persero) memberikan dukungan ketersediaan modal usaha serta dukungan program binaan usaha bagi kelompok difabel dan usaha kecil dan mikro (UKM) yang mempekerjakan difabel.
Executive General Manager Regional Papua Maluku PT Pertamina Patra Niaga I Ketut Permadi Aryakuumara mengatakan, dukungan kepada UKM yang mempekerjakan difabel merupakan wujud pengembangan perekonomian lokal dan mengadvokasi hak-hak penyandang disabilitas.
“Melalui partisipasi kami dalam kegiatan ini, masyarakat akan semakin giat dalam mendukung produk-produk lokal berkualitas sehingga kita mampu dalam mendorong pemulihan roda ekonomi Indonesia setelah lebih dua tahun diterpa oleh pandemi yang melanda dunia,” ujar Ketut Permadi.
Dia berharap, melalui kegiatan ini para pelaku usaha terutama pengrajin lokal binaan Pertamina akan semakin berkembang usahanya. Selain itu akan semakin menumbuhkan minat masyarakat akan produk-produk lokal.
Area Manager Communications, Relations, PT Pertamina (Persero) Edi Mangun, mengungkapkan UMKM merupakan faktor utama dalam Gernas BBI sebagai penyedia barang dan jasa. “Salah satu fokus utama dalam Gernas BBI adalah untuk mengajak masyarakat untuk semakin gencar menggunakan produk-produk UMKM. Sehingga kita dapat mendukung kesuksesan program pencapaian SDGs yang dicanangkan oleh pemerintah.“ tuturnya.
Melalui program-program UMK dan semangat Energizing Your Future, Pertamina ingin senantiasa menghadirkan energi yang dapat menggerakkan roda ekonomi. Energi yang menjadi bahan bakar, serta energi yang menghasilkan pertumbuhan berkelanjutan. Serta berupaya terus mendorong setiap Mitra Binaan menjadi UMK naik kelas dan Go Global.
Salah satu peserta program ini adalah Nurjannah, pemilik Batik Mayana di Ternate. Perempuan penyandang disabilitas ini mendapatkan pendanaan dari Pertamina pada 2019 untuk mengembangkan Batik Mayana, batik ecoprint dengan motif khusus Maluku Utara. Selain itu dia juga memiliki bisnis kuliner UKM Serba Usaha yang menggarap makanan olahan lokal dan herbal.
“Saya akhirnya mendirikan Lembaga Pendidikan Keterampilan Khusus yang diperuntukkan bagi para penyandang disabilitas, anak putus sekolah, dan para janda,” tutur Nurjanah.
Produk-produk Serba Usaha ini lalu dipasarkan secara online, antara lain melalui akun Instagram pribadi maupun marketplace yang disediakan Pertamina sebagai tools dalam peningkatan jangkauan pasar.
“Oleh Pertamina kami mendapatkan pelatihan dan lain-lain. Harapannya ke depan lebih maju dan berkembang lagi dalam segala hal. Alhamdulillah dengan bertambahnya produk turunan dari Mayana Ecoprint berarti omzet bertambah,“ ungkapnya.
Menurut Nurjannah dengan berbagai dukungan itu, kini dirinya mampu menghasilkan omzet hingga 10 kali lipat dari omset sebelumnya per bulan. “Sampai saat ini masih berjalan dengan baik dan bahkan selama pandemi COVID-19 usaha kami malah tetap berjalan dan meningkat,” ujarnya.
Dia juga mengaku menjadi mitra Pertamina karena ada pembinaan usaha sehingga bisnisnya bisa berkembang. “Kami sangat dibantu dari segi promosi dan pemasaran juga kemudahan dalam bantuan modal usaha. Harapannya bisa lebih bersinergi, bisa tetap dibantu pembinaan untuk pengembangan usaha,” ujarnya.
Produk UKM yang dimotori Nurjanah dipilih Pertamina untuk ikut dalam Gernas BBI Maluku Utara 2022.
STEVY WIDIA
Discussion about this post