youngster.id - Pemerintah Kabupaten Kebumen dan Universitas Pertamina (UPER) melalui Pertamina Foundation menghadirkan Beasiswa Kebumen. Program ini ditujukan bagi para siswa SMA untuk nanti dapat berkuliah di Universitas Pertamina.
Presiden Direktur Pertamina Foundation Agus Mashud S. Asngari mengatakan, kuliah di Universitas Pertamina akan membuka peluang untuk bekerja di Pertamina Grup lewat program Lulusan Merah Putih.
“Beasiswa Kebumen membuka peluang bagi 10 siswa-siswi ngapak asli Kebumen untuk berkuliah di Universitas Pertamina (UPER). Ditambah, baru-baru ini UPER meluncurkan program Lulusan Merah Putih, di mana nantinya mahasiswa yang terbaik akan mendapatkan karpet merah untuk bekerja di Pertamina Grup. Untuk itu, terima kasih kepada Pemkab atas dukungannya terhadap UPER,” kata Agus dalam keterangan pers, Kamis (22/6/2023).
Menurut Agus, peningkatan kualitas pendidikan, pembinaan UMKM, dan penghijauan, menjadi upaya Pertamina dalam mendukung pencapaian SDGs (Sustainable Development Goals) poin keempat, pendidikan berkualitas, poin delapan, yaitu meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan, serta poin empat belas dan lima belas, menjaga ekosistem laut dan daratan.
“Mengangkat tema Energizing, kami berharap hal ini mampu membawa dampak positif bagi masyarakat Kebumen dan ditiru oleh mereka supaya kebermanfaatannya semakin luas,”ucapnya.
Penandatanganan MoU beasiswa ini dilakukan pada Kebumen International Expo (KIE) 2023 yang berlangsung 17 – 24 Juni 2023.
Bupati Kebumen Arif Sugiyanto menyambut baik beasiswa yang diberikan kepada siswa-siswi sekolah menengah atas tersebut. “Beasiswa Kebumen menjadi bentuk komitmen Pemkab Kebumen bekerja sama dengan Universitas Pertamina untuk meningkatkan kualitas pendidikan masyarakat,” ujarnya.
Pada acara tersebut juga tampil 19 Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) lokal binaan PT Pertamina (Persero). Di antaranya terdapat binaan program Pertamina Foundation, yakni womenpreneur Kebumen seperti Allisha Sate Ambal Kebumen yang punya inovasi membuat Sate Ambal khas Kebumen tahan lama hingga bisa tahan selama enam bulan. Alhasil, produk binaan program PFpreneur tahun 2021 ini, berhasil menembus pasar Belgia, Jepang, Hongkong, Singapura dan negara lainnya.
Tanpa terkecuali hadir juga kelompok UMKM kerajinan disabilitas milik Irma Suryati bernama Mutiara Handycraft. Kerajinan tas dan kesetnya memiliki kualitas ekspor hingga ke Australia dan Singapura. Tidak hanya itu, Irma aktif memberikan pelatihan pembuatan keset supaya para disabilitas termotivasi untuk berkarya.
Selanjutnya juga tampil santripreneur dari Pondok Pesantren Al Istiqomah yang menjadi salah satu pemenang dalam program Jawara Pesantren Pertamina Foundation dengan produk bernama Peci Sabiya. Peci ini memiliki inovasi di mana ada bagian atas peci terdapat jaring yang membantu terjadinya sirkulasi udara untuk mengurangi resiko gatal dan engap ketika memakai peci.
“Alhamdulillah, bantuan dari program Jawara Pesantren membuat produk Peci Sabiya menjadi lebih bagus, terutama dari segi packaging sehingga saya pede untuk memasarkannya di KIE ini. Dari pembukaan hingga hari keempat ini, sudah terjual lebih dari 50 peci,” ujar Wafda Ibtasim Ghada, santri dan pemilik produk Peci Sabiya.
STEVY WIDIA
Discussion about this post