youngster.id - Krisis lingkungan, ketimpangan sosial, serta rasa kepedulian dan kesehatan mental tengah menjadi isu penting di generasi muda. Untuk mendorong kesadaran akan hal ini, Perusahaan Umum Percetakan Uang Negara (Peruri) berkolaborasi dengan Bestari Festival menggelar PERURI Bestari Festival 2025: Kembali ke Akar.
Direktur Utama Peruri Dwina Septiani Wijaya mengatakan, festival ini menjadi wujud nyata komitmen dalam membangun kesadaran bersama, terutama generasi muda, untuk lebih peduli pada nilai sosial dan lingkungan.
“Kolaborasi lintas sektor seperti ini penting agar kita tidak hanya bicara tentang perubahan, tetapi benar-benar menciptakan dampak yang dirasakan oleh masyarakat,” katanya dikutip Senin (22/9/2025).
PERURI Bestari Festival 2025 berlangsung pada 20 September 2025 di Taman Kota PERURI, Blok M, Jakarta. Dengan menggabungkan diskusi reflektif, penampilan musik dan seni, hingga aktivitas interaktif, festival ini menghadirkan pengalaman menyeluruh yang mengajak setiap orang untuk kembali ke akar, menemukan makna, dan membawa pulang semangat bertumbuh.
“Keberlanjutan tidak hanya soal tanggung jawab sosial, tetapi juga strategi bisnis jangka panjang yang memastikan PERURI tetap relevan, berdaya saing, dan menjadi mitra strategis bagi pemerintah dan masyarakat,” kata Dwina lagi.
Sementara itu, Co-founder Bestari Festival, Firza Daud mengatakan, PERURI Bestari Festival juga merupakan ruang aman untuk refleksi dan keselarasan dalam hubungan.
“Di tengah derasnya distraksi hidup modern, kami ingin menghadirkan cara yang ringan, menyenangkan, namun tetap bermakna untuk membicarakan isu-isu besar seperti keberlanjutan, kesehatan mental, dan makna hidup. Harapan kami, setiap percakapan yang terjadi di sini bisa menjadi benih perubahan yang terus bergema jauh setelah festival berakhir,”katanya.
Selain pameran, festival ini menghadirkan lebih dari 10 talkshow interaktif yang mengajak pengunjung untuk menyerap ilmu, cerita, dan inspirasi dari para narasumber lintas bidang. Seperti praktisi mindfulness dan Kesehatan mental Adjie Santosoputro, science communicator Riza Putranto, praktisi Pendidikan Najeela Shihab. Mantan Menteri Luar Negeri RI Retno LP Marsudi juga menjadi narasumber sesi special fireside chat.
“Dalam pengalaman saya di dunia diplomasi, saya melihat bagaimana nilai dasar seperti kejujuran, kepedulian, dan rasa kebersamaan menjadi fondasi penting untuk membangun bangsa dan dunia. Filosofi “Kembali ke Akar” yang diusung festival ini mengingatkan kita untuk kembali pada nilai-nilai itu seperti menjaga diri, menyerap kebijaksanaan, dan tumbuh dengan arah yang benar,” kata Retno.
STEVY WIDIA















Discussion about this post