Peta Jelajah Nusantara, Navigasi Digital Untuk Perjalanan Mudik

Menhub Budi Karya pada peluncuran peta navigasi digital Peta Jelajah Nusantara. (Foto: istimewa/youngster.id)

youngster.id - Kementerian Perhubungan RI (Kemenhub) meluncurkan aplikasi navigasi digital “Peta Jelajah Nusantara”.   Ini jadi sarana pemandu bagi masyarakat yang melakukan perjalanan darat di wilayah Indonesia.

Menhub Budi Karya mengatakan peta navigasi digital sudah menjadi kebutuhan masyarakat pengguna jalan secara umum.  Aplikasi yang merupakan kerjasama dengan PT XL Axiata Tbk (XL Axiata) dibangun dengan sejumlah fitur yang memudahkan pengguna menemukan rute perjalanan dan berbagai informasi yang paling dibutuhkan. 

“Oleh karena itu peta dalam lembaran tercetak sudah mulai ditinggalkan karena peta peta digital memang lebih fleksibel dalam penggunaannya, berbagai informasi juga bisa dimasukkan tanpa khawatir dengan ruang yang tersedia. Kementerian Perhubungan mengapresiasi kerjasama dengan XL Axiata dan instansi pemerintah lainnya untuk pembangunan aplikasi Peta Jelajah Nusantara ini. Semoga bisa bermanfaat bagi masyarakat luas,” kata Budi Karya dalam keterangannya Jumat (31/5/2019) di Jakarta.

Sementara itu, Direktur Jenderal Perhubungan Darat, Budi Setiyadi menambahkan, aplikasi Peta Jelajah Nusantara sengaja diluncurkan bertepatan pada masa mudik lebaran untuk menambah referensi masyarakat yang membutuhkan sarana navigasi untuk pulang ke kampung halaman atau sekadar mengisi liburan panjang. 

“Jadi yang membedakan aplikasi ini dengan aplikasi navigasi yang sudah ada adalah sejumlah informasi tambahan yang dibutuhkan selama perjalanan, seperti keberadaan dan info mengenai posko mudik, posko kesehatan, terminal hingga informasi mengenai area rawan kecelakaan dan jalur alternatif,” terang Budi Setiyadi.

Pada kesempatan yang sama, Rudy Afandi menyebut bahwa aplikasi Peta Jelajah Nusantara merupakan hasil tindak lanjut dari kerjasama kedua pihak dalam digitalisasi informasi layanan Kemenhub kepada masyarakat. Menurutnya, XL Axiata siap untuk mendukung upaya pengembangannya lebih lanjut. Masih perlu penyempurnaan untuk aplikasi ini agar lebih kaya dengan informasi dan data yang dibutuhkan pengguna jalan.

“Kami melihat banyak hal positif jika suatu aplikasi navigasi ini dibuat oleh pemerintah. Sebagai pengelola dan pembuat kebijakan atas layanan transportasi, maka tentunya banyak informasi yang bisa dituangkan dalam aplikasi Peta Jelajah Nusantara ini. Misalnya mengenai peraturan dan tata tertib berkendara, kondisi jalan, potensi gangguan yang terjadi karena misalnya ada perbaikan jalan, daerah rawan bencana, hingga jalur alternatif,” lanjut Rudy.

Informasi dan data yang tersaji di dalam aplilkasi Peta Jelajah Nusantara merupakan data resmi yang ter-update dari sejumlah instansi yang terkait dengan pelayanan transportasi (Kemenhub), Kesehatan (Kementerian Kesehatan), sarana dan prasarana jalan (Bina Marga, Kementrian PUPR), serta keamanan dan ketertiban (Korlantas Polri).

Untuk kebutuhan mudik Lebaran 2019, informasi yang tersaji di dalam aplikasi Peta Jelajah Nusantara adalah navigasi jalur mudik di semua wilayah tujuan mudik di seluruh Indonesia. Peta navigasi yang tersaji terhubung dengan aplikasi Google Map. Masyarakat luas bisa secara mudah mendapatkan aplikasi ini dari Google Play Store untuk smartphone Android.

Selanjutnya informasi keberadaan posko-posko di sepanjang jalur utama, termasuk posko informasi jalan, posko mudik, posko kesehatan, juga terminal bus. Selain letak posko, pengguna juga bisa mengetahui nama dan nomor kontak petugas di setiap posko.

Kemudian juga ada informasi pengaturan jalur lalu lintas, misalnya jalur satu arah, ganjil genap, dan jalur alternatif. Demi keamanan dan keselamatan pelanggan, aplikasi Peta Jelajah Nusantara juga dilengkapi dengan informasi mengenai letak titik-titik  rawan kecelakaan di jalur mudik. Dengan pengaturan, pengguna akan bisa mendapatkan notifikasi setiap mencapai daerah titik rawan kecelakaan sejak radius 2,5 km.

FAHRUL ANWAR

Exit mobile version