youngster.id - Pusat Inkubator Bisnis dan Kewirausahaan Ikopin (PIBI Ikopin) menggandeng komunitas anak muda yang terhimpun dalam Digital Youthpreneur, memberikan pelatihan berjualan online kepada 50 orang.
Direktur Pusat Inkubator Bisnis dan Kewirausahaan Ikopin (PIBI Ikopin) Indra Fahmi mengatakan pelaksanaan dilakukan dalam bentuk workshop. Adapun materi pelatihan yang diberikan Facebook Ads, Instagram Ads, SEO & SEM, Google Ad words, E-Mail Marketing, dan Optimalisasi Webiste.
“Ini merupakan salah satu upaya PIBI untuk meningkatkan kompetensi para pelaku usaha startup khususnya kompetensi marketing,” katanya, dalam keterangan resminya, Senin (30/4/2018).
Indra mengungkapkan, dalam penerapan strategi pemasaran produknya, tantangannya yaitu belum memahami perbedaan antara pemasaran (marketing) dan penjualan (sales). Kemudian, sering mengandalkan harga murah sebagai strategi bersaing. Selain itu, belum memahami konsep service dan belum membangun positioning and differentiation.
Menurut dia beberapa pengusaha Start-Up ada yang tidak menyadari bahwa ada kompetitor yang menawarkan manfaat produk atau jasa sejenis yang relatif sama. Ada juga yang sudah menyadari hal ini, tetapi pasrah dengan keadaan tersebut, kemudian terjebak dalam perang harga (price war).
“Yang harus dilakukan pada kondisi saat ini adalah mempertajam differentiation dari manfaat yang ditawarkan, supaya berbeda dengan para kompetitor,” katanya.
Dia menambahkan tujuannya adalah supaya dapat memiliki positioning di pikiran dan hati konsumen. Jika sudah melakukannya maka konsumen sudah punya opsi untuk kembali kepada brand produk tersebut.
“Salah satu peluang untuk meningkatkan upaya tersebut adalah dengan membidik masyarakat pengguna internet,” katanya.
Jumlah pengguna internet di Indonesia ada sekitar 132 juta orang, 40 % diantaranya adalah pengguna media sosial atau 106 juta orang. Pengguna internet tersebut, 85% di antaranya mengakses media melalui perangkat seluler.
Beberapa kelebihan penggunaan internet dalam implementasi bisnis adalah konsumen lebih aktif mencari apa yang diinginkannya dengan menggunakan media online, konsumen dapat mengakses berbagai informasu dengan lebih mudah, pemasar dapat menawarkan lebih banyak produk dan jasa.
“Pemasar juga dapat mengumpulkan informasi mengenai konsumennya dengan lebih cepat dan mudah,” katanya.
FAHRUL ANWAR