youngster.id - Berbekal transformasi bisnis yang kian profesional dan efisien, PT Pertamina International Shipping (PIS) berhasil mencetak pendapatan sebesar US$3,48 miliar di 2024 atau naik 4,48% dari US$3,33 miliar di 2023. Begitu pula dengan pertumbuhan laba, yang melaju 69,31% dari US$329,9 juta di 2023 menjadi US$558,60 juta di 2024.
“Kinerja keuangan PIS yang positif ini membuktikan bahwa transformasi bisnis yang selama ini kami usung sudah berada di jalan yang tepat serta menegaskan PIS sebagai salah satu perusahaan logistik maritim reputable di Asia. Pertumbuhan bisnis ini juga tidak sekadar menandai kemajuan perusahaan, tapi juga meningkatkan kontribusi perusahaan terhadap ketahanan energi nasional,” ujar Corporate Secretary PIS Muhammad Baron, dikutip Jum’at (27/6/2025).
Sepanjang tahun 2024, PIS terus memprioritaskan pelayanan terbaik untuk memastikan keamanan dan kelancaran dalam mengangkut energi ke penjuru negeri. Sebagai urat nadi distribusi BBM dan LPG di Indonesia, PIS tercatat mengangkut sebanyak 161 miliar liter energi, berupa BBM dan LPG
Untuk pengangkutan energi ini, PIS memastikan performa optimal dengan kapal-kapal berstandar internasional. Di tahun 2024, PIS memperkuat kapasitas angkutnya dengan 10 armada tanker yakni berupa 4 tanker VLGC (Very Large Gas Carrier) yakni; VLGC Pertamina Gas Caspia, VLGC Pertamina Gas Dahlia, VLGC Pertamina Gas Tulip, VLGC Pertamina Gas Bergenia. Lalu tanker, PIS Jawa, PIS Kalimantan, PIS Kerinci, PIS Rinjani, PIS Rokan, dan PIS Natuna, sehingga total kapal milik PIS mencapai 102 unit hingga akhir tahun 2024.
Hingga tahun 2024, kapal-kapal yang dioperasikan oleh PIS telah sukses berlayar di 65 rute internasional, bertambah signifikan dari semula 11 rute di 2021 dan akan terus bertambah ke depannya. Membuktikan kapal dan pelaut Indonesia bisa bersaing di kancah global.
“PIS terus melakukan penguatan armada dan meningkatkan kapasitas transportasi kargo domestik untuk ke depan, sesuai dengan pertumbuhan permintaan energi nasional. PIS menargetkan peningkatan kapasitas angkutan, untuk memastikan ketersedian energi dan mendukung Asta Cita kemandirian energi nasional,” tutup Baron.
Guna melayani kebutuhan konsumen global dan rute pelayaran yang terus berkembang, PIS saat ini telah memiliki 3 kantor cabang melalui anak usahanya yakni PIS Asia Pacific dengan kantor yang berada di Singapura, Dubai, dan London. Keberadaan kantor cabang ini sukses meningkatkan pendapatan non-captive PIS dari yang semula 4% di 2021 menjadi 19% di 2024. (*AMBS)
Discussion about this post