youngster.id - Pengembang platform jual-beli aset kripto Zipmex mengumumkan telah mendapatkan pendanaan seri A senilai $6 juta atau setara Rp 84,4 miliar. Zipmex sendiri memiliki markas pusat di Singapura dan layanannya sudah berekspansi di beberapa negara, termasuk Indonesia, Australia, dan Thailand.
Putaran pendanaan dipimpin Jump Capital, sebuah pemodal ventura asal Amerika Serikat yang mengkhususkan diri pada pengembang aplikasi investasi digital. Pendanaan baru akan digunakan untuk mendiversifikasi penawaran produk Zipmex, termasuk perluasan produk berbunga ZipUp dan token digital ZMT.
Di Indonesia, mereka bernaung pada PT Zipmex Exchange Indonesia, dan saat ini sudah memperoleh tanda terdaftar dari Bappebti bersama 13 pemain lainnya.
Pihak Zipmex dalam keterangan resmi mengatakan, sejak Q4 2020 sampai awal tahun ini, volume transaksi perdagangan di Indonesia mencapai pertumbuhan hingga 100%. Untuk mengakselerasi bisnis, tim lokal juga tengah menyiapkan produk spesifik yang disesuaikan dengan karakteristik pengguna di sini.
“Audience pada umumnya lebih menyukai investasi aset digital dengan prospek jangka panjang. Market exchange lainnya mungkin fokus pada kebutuhan traders, sementara kami fokus untuk memberikan fasilitas trading terbaik. Kami juga menawarkan ZipUp di mana para users dapat meraih bunga hingga 14% per tahun dengan akun tabungan yang fleksibel. Sehingga, mereka akan memperoleh tambahan uang dari capital gain dan bunga,” demikian pernyataan Zipmex dalam keterangannya, Selasa (19/1/2021).
Dijelaskan lebih lanjut, melalui layanan ZipUp para investor dapat memilih berbagai macam aset, termasuk Bitcoin (BTC), Ethereum (ETH), xBullion (GOLD), USD Circle (USDC), dan USD Tether (USDT), dan tidak akan dikenakan biaya selain biaya penarikan normal. Bunga dibayarkan setiap hari, tanpa adanya jangka waktu tetap serta tidak ada jumlah minimum setoran. Sejak diluncurkan tiga bulan lalu, ZipUp telah mengumpulkan lebih dari US$ 40 juta dana simpanan.
Sebelumnya pendiri dan CEO Zipmex, Marcus Lim menyebut Indonesia memiliki volume perdagangan Bitcoin yang cukup tinggi secara global. Hal inilah yang membuat Zipmex memilih Indonesia sebagai target pasar terbarunya.
“Aset kripto dapat menjadi instrumen yang layak selain saham, reksa dana, p2p loan, atau investasi digital lainnya. Dengan meningkatkan awareness pasar terhadap cryptocurrency dan institutional investors mulai mengalokasikan portofolio di investasi aset kripto, kami berharap semakin banyak yang tertarik mencoba investasi aset kripto,” katanya.
Zipmex juga bekerjasama dengan Pluang, memungkinkan para investor di aplikasi tersebut untuk bertransaksi aset kripto. Sebelumnya Pluang dikenal sebagai platform investasi dengan instrumen emas dan S&P 500.
STEVY WIDIA
Discussion about this post