Platform Meta Fokus Dukung 200 Juta Pelaku Bisnis di Berbagai Skala

Eksibisi Teknologi Metaverse

Jumpa pers Eksibisi Teknologi Metaverse. (Foto: istimewa/youngster.id)

youngster.id - Meta berkomitmen untuk mendukung para pelaku bisnis. Untuk itu perusahaan akan fokus pada tiga area prioritas yang dapat membantu pertumbuhan bisnis dan industri di Indonesia pada 2023.

Country Director untuk Meta di Indonesia Pieter Lydian mengatakan, tiga area prioritas tersebut mencakup pertumbuhan video khususnya reels, peran kecerdasan buatan (AI) untuk bisnis dan membangun pertemuan yang lebih dekat melalui perpesanan bisnis.

“Tiga fokus kami tahun ini yakni Reels, AI, dan Business Messaging, telah menjadi bagian penting dari pertumbuhan komunitas kami di Meta yang mencapai 3 miliar orang di dunia,” kata Pieter dalam keterangannya, Senin (22/5/2023).

Ia memastikan fokus tersebut secara keseluruhan dapat mendorong lebih dari 200 juta pelaku bisnis dari berbagai skala di dunia untuk mengandalkan platform Facebook, Instagram dan WhatsApp untuk membangun sektor bisnis.

“Beragam bisnis bertemu dengan berbagai kesempatan dan terhubung dengan orang-orang yang tepat di atas platform-platform Meta. Kami membantu mereka untuk dapat dijangkau oleh lebih banyak orang dan bertumbuh maju,” ujarnya.

Salah satu terobosan Meta untuk membantu pebisnis adalah dengan meluncurkan Meta Advantage Suite pada 2022 yang merupakan kumpulan produk yang dapat mensimplifikasi langkah-langkah proses pembuatan iklan dan menghubungkan pengiklan atau pelaku bisnis dengan aset kreatif yang tepat dan audiens yang tepat pula, serta di waktu yang juga tepat.

“Pada intinya, sebenarnya pelaku bisnis di atas platform Meta telah menggunakan setidaknya satu produk yang ditawarkan Meta Advantage. Artinya, sudah ada jutaan pelaku bisnis yang terbantu oleh teknologi AI untuk mencapai target bisnis mereka,” kata Pieter.

Prioritas selanjutnya adalah penguatan peran perpesanan bisnis untuk membantu percakapan bisnis yang dilakukan oleh pelaku bisnis dengan audiens. Saat ini, lebih dari 1 miliar orang di seluruh dunia terhubung dengan pelaku bisnis melalui aplikasi perpesanan Meta setiap minggu.

Sementara itu, Vertical Lead untuk Meta di Indonesia Aldo Rambie mengatakan saat ini komunitas Meta di Indonesia telah terhubung dengan beragam hal yang bermakna, termasuk dengan pelaku bisnis yang relevan setiap harinya melalui layanan perpesanan.

“Sebanyak  80% orang dewasa Indonesia menyatakan mereka lebih menyukai berkomunikasi dengan pelaku bisnis dengan cara yang sama ketika mereka berkomunikasi dengan teman, keluarga, dan rekan kerja, yaitu melalui perpesanan,” katanya.

Studi yang dilakukan oleh Forrester Consulting dan Meta pada Desember 2022 menunjukkan produk-produk perpesanan bisnis dari Meta memberikan dampak lebih baik hingga 61% dibandingkan kanal-kanal komunikasi lain yang selama ini digunakan. Misalnya, untuk penjualan, nilai pesanan dari pelanggan tercatat dapat lebih tinggi 22,1% karena komunikasi antara penjual dan pembeli melalui platform tersebut.

“Ada dua elemen dari Business Messaging Meta untuk pelaku bisnis yang dapat dipertimbangkan yaitu fitur Click to WhatsApp (CTWA) pada iklan yang akan membantu pelanggan berhubungan langsung dengan bisnis, dan Marketing Message yang dapat mempererat hubungan pelaku bisnis dengan pelanggan setia dengan pendekatan yang lebih personal,” ujarnya.

Selain itu, penerapan WhatsApp for Business telah memungkinkan pelaku bisnis untuk meningkatkan layanan untuk pelanggan. Berbagai fitur seperti pesan instan, berbagi file, dan panggilan suara secara efisien telah menjawab pertanyaan, memberikan bantuan secara real-time, dan berbagi informasi yang relevan dengan calon pembeli.

Saat ini, reels merupakan jenis konten yang paling diminati oleh komunitas dan tumbuh pesat di Asia Pasifik, termasuk Indonesia. Berdasarkan Earning Calls Meta pada Q4 2022, jumlah reels yang ditonton meningkat hingga dua kali lipat dengan konten yang dibagikan melalui Facebook dan Instagram juga meningkat dua kali lipat dibandingkan periode sebelumnya.

Menurut Culture Rising Study, pertumbuhan itu tidak lepas dari peran AI yang makin berkembang, dengan perbincangan mengenai AI di Facebook dan Instagram meningkat hingga 169%. Teknologi personalisasi dari AI juga mendorong waktu mengkonsumsi orang-orang pada konten reels di Instagram sebesar 24%.

 

STEVY WIDIA

Exit mobile version