youngster.id - Permainan besutan Nintendo yang menggabungkan antara dunia nyata ke dunia maya (augmented reality/AR), yakni Pokemon Go diperkirakan berhasil meraup pendapatan US$ 950 juta, atau setara dengan Rp 12,67 triliun tahun 2016.
Hasil tersebut diraih seiring dengan Pokemon Go yang menempati urutan pertama sebagai game yang paling banyak diunduh (download) sepanjang 2016 pada perangkat bersistem operasi iOS dan Android dari Google Play. Meskipun permainanyang diluncurkan sejak 5 Juli 2016 itu masih dilarang masuk ke Tiongkok dan terlambat dirilis di India.
“Permainan ini menjadi pilihan utama para pengguna aktif bulanan, serta menempati peringkat ketiga dalam pendapatan di iOS/Google Play, atau di belakang permainan No 2 Clash of Clans dan No. 1 Rakasa Strike,” demikian hasil riset data App Annie yang dilansir phonearena.com Rabu (18/1/2017).
App Annie juga memberikan catatat statistik yang mengesankan permainan yang dirilis sejak 5 Juli tahun lalu.Aplikasi tersebut dinilai telah berhasil menarik jutaan non-gamer dan pemain juga tertarik untuk menghabiskan lebih banyak waktu pada smartphone mereka dalam situasi yang kurang khas, seperti menggunakan telepon mereka sambil berjalan di taman. Sedangkan total jarak tempuh akumulasi oleh pengguna, Desember lalu, menunjukkan bahwa pemain telah menempuh perjalanan lebih dari 4,5 miliar mil, atau 8,7 miliar kilometer.
Pencapaian terbaik lain dari Pokémon Go juga merupakan game yang berhasil mengumpulkan belanja konsumen US$ 800 juta, atau setara Rp 10,67 triliun hanya dalam 110 hari setelah diluncurkan. Jarak waktu tersebut jauh lebih cepat dan pendek daripada pencapaian permainan lainnya yang dikenalkan di pasar.
Sebagai perbandingan, game Candy Crush Saga mencapai tonggak belanja konsumen US$ 800 juta setelah diluncurkan lebih dari 250 hari. Sedangkan permaiman Puzzle & Dragons dan Clash of Clans masing-masing membutuhkan waktu lebih dari 400/500 hari.
STEVY WIDIA
Discussion about this post