Portofolio Kredit UKM Bank Danamon Tumbuh 14% Pada Semester I 2018

Jajaran Direksi PT Bank Danamon usai jumpa pers Paparan Kinerja Semester I 2018. (Foto: Stevy Widia/youngster.id)

youngster.id - Inisiatif-inisiatif strategis jangka panjang Bank Danamon terus menunjukkan hasil. Upaya diversifikasi mesin pertumbuhan Bank menghasilkan konsistensi peningkatan kinerja pada segmen UKM, consumer mortgage, serta pembiayaan kendaraan bermotor. Struktur pendanaan Bank juga membaik seperti yang ditunjukkan oleh pertumbuhan Giro dan Tabungan (CASA).

“Kinerja semester pertama tahun 2018 kami didukung oleh peningkatan dalam kualitas pelayanan, tercermin dari pencapaian Bank Danamon sebagai peraih peringkat pertama dan kedua di sejumlah kategori dalam Banking Service Excellence Award 2018,” kata Satinder Ahluwalia, Chief Financial Officer dan Direktur Bank Danamon pada jumpa pers Laporan Keuangan Semester I 2018, Rabu (25/7/2018) di Menara Danamon, Jakarta.

Dia juga menjelaskan, laba bersih setelah pajak (NPAT) Bank Danamon semester pertama tahun 2018 berada pada posisi stabil dibandingkan dengan setahun sebelumnya sebesar Rp 2 triliun. Di sisi lain, pada kurun waktu yang sama, portofolio kredit Bank Danamon terus bergeser menuju segmen non-mass market. Total portofolio kredit dan trade finance Bank Danamon tumbuh 4% menjadi Rp 133,9 triliun pada semester pertama tahun ini dibandingkan setahun sebelumnya sebesar Rp 128,3 triliun.

Kredit pada segmen Perbankan UKM tumbuh 14% menjadi Rp 30,4 triliun. Sementara kredit Consumer Mortgage atau KPR tumbuh 40% menjadi Rp 6,9 triliun.

Menurut dia, portofolio mikro Bank Danamon berada pada kisaran Rp 3 hingga Rp 4 triliun. Porsi kredit mikro ini sebut dia, sengaja diturunkan oleh perseroan supaya lebih fokus pada segmen non mass market seperti Usaha Kecil dan Menengah (UKM), pembiayaan perumahan, dan pembiayaan kendaraan bermotor.

Adapun untuk laba bersih, jika dirinci sebagian besar disumbang oleh kredit dan trade finance Bank Danamon yang tumbuh 4 % menjadi Rp 133,9 triliun pada semester I 2018 ini, dari Rp 128,3 triliun pada semester yang sama tahun 2017 lalu.

Selain itu, Giro dan tabungan (keduanya disingkat CASA) naik 9% menjadi Rp 50,9 triliun. Sedangkan rasio CASA membaik menjadi 48,2% dari 44,3% di periode yang sama pada tahun sebelumnya karena peningkatan rekening tabungan yang bersifat granular. Deposito tercatat turun 7% menjadi Rp 54,5 triliun, dimana Bank Danamon melakukan pelepasan dana mahal.

“Struktur pendanaan yang lebih baik ini menghasilkan biaya dana (cost of fund) yang lebih rendah serta membangun fondasi yang baik untuk pertumbuhan kedepannya. Lebih lanjut, rasio kredit terhadap total pendanaan atau loan to funding ratio (LFR) terkelola dengan baik pada tingkat 94,1%,” ungkap Ahluwalia.

Rasio kecukupan modal Bank Danamon (capital adequacy ratio atau CAR) tetap menjadi salah satu yang terbaik di antara bank-bank dikelompoknya. CAR konsolidasian berada pada posisi 21,7%, sementara CAR bank only tercatat sebesar 22,5%.

Menurut Ahluwalia, Bank Danamon terus menjaga kualitas asetnya melalui penerapan prosedur pengelolaan risiko yang pruden serta proses collection dan credit recovery yang disiplin. Kredit Dalam Perhatian Khusus membaik 240 bps menjadi 11,8% dari 14,2% setahun sebelumnya. Rasio kredit bermasalah (non-performing loans atau NPL) Bank Danamon tercatat pada 3,3% pada semester pertama tahun 2018. Rasio Biaya Kredit (cost of credit ratio) stabil pada tingkat 2,6%, sementara kredit yang direstrukturisasi terus menurun.

“Kami cukup percaya diri ke depan akan dapat meraih hasil yang lebih baik karena masing-masing mesin penggerak kami bekerja dengan baik,” pungkasnya.

 

STEVY WIDIA

Exit mobile version