youngster.id - Pos Indonesia akan direposisi membantu pelayanan logistik transaksi perusahaan-perusahaan ekonomi digital atau e-commerce. Penambahan fungsi Pos dalam pengurusan logistik akan membantu perusahaan e-commerce yang belum memiliki jasa logistik sendiri, agar menekan biaya pengiriman.
Reposisi Pos Indonesia merupakan salah satu kebijakan yang diatur dalam paket kebijakan XIV tentang roadmap e-commerce yang diharapkan mampu mendorong perluasan dan peningkatan kegiatan ekonomi masyarakat.
“Kebijakan reposisi ini akan mentransformasi Pos yang sekarang agar tidak lagi orientasinya pada pengiriman surat tetapi juga menjadi tulang punggung logistik e-commerce Indonesia,” kata Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara di Kantor Kementerian Koordinator bidang Perekonomian, baru-baru ini di Jakarta.
Dengan lebih dari 3.000 kantor di seluruh Indonesia, Pos memiliki skala ekonomi yang besar untuk mendukung efisiensi biaya dalam bisnis e-commerce.
“Jadi e-commerce players tidak perlu membuat sendiri divisi logistiknya, tetapi bisa lebih efisien kalau ada satu platform logistik yaitu PT Pos,” ujar Rudiantara.
Ini adalah upaya pemerintah mengembangkan e-commerce yang nilai transaksinya bisa mencapai 130 miliar dolar AS pada 2020. “Kalau kita mencapai 130 miliar dolar AS pada 2020 mungkin itu sudah mencapai kurang lebih 10 persen dari PDB Indonesia,” kata Rudiantara lagi.
Bukan hanya online retail, potensi e-commerce yang diprediksi akan berkembang pesat adalah jasa terutama jasa pemesanan tiket dan hotel.
STEVY WIDIA
Discussion about this post