Potensi Altcoin Semakin Menguat di Pasar Kripto

altcoin

Potensi Altcoin Semakin Menguat di Pasar Kripto (Foto: Ilustrasi)

youngster.id - Saat ini fokus investor dan trader mulai berspekulasi tentang potensi permulaan altseason, yang dipicu oleh lonjakan total kapitalisasi pasar altcoin baru-baru ini. Ethereum (ETH) menjadi memimpin kenaikan altcoin bersama memecoin.

ETH telah mengalami peningkatan signifikan, dengan harganya berada di sekitar US$3.991 (Rp64,2 juta) atau sebesar 27% selama seminggu terakhir.

Menurut data TradingView, total kapitalisasi pasar altcoin saat ini mencapai sekitar US$1,16 triliun, menandai peningkatan 15% selama dua minggu terakhir. Lonjakan ini mendekati level resistensi yang terlihat pada pertengahan Maret ketika kapitalisasi pasar mencapai US$1,2 triliun.

“Persetujuan ETF Ethereum di Amerika Serikat baru-baru ini dan potensi dampaknya terhadap altcoin di pasar bullish saat ini. Saat Bitcoin terkoreksi, Ethereum sering kali muncul sebagai yang terdepan, menunjukkan keuntungan yang mengesankan. Tren naik Ethereum mungkin bertepatan dengan fase konsolidasi Bitcoin. Pada fase ini, perhatian investor dan aliran modal menuju altcoin yang sudah mapan, menghasilkan apresiasi harga yang signifikan,” jelas Trader Tokocrypto, Fyqieh Fachrur, dikutip Rabu (29/5/2024).

Fyqieh menjelaskan altseason mungkin menjalani fase konsolidasi sebelum mendapatkan momentum penuh. Setelah ETF Ethereum, beberapa altcoin lain akan mencoba peruntungannya, termasuk XRP, Litecoin (LTC), Solana (SOL), Pepe, Floki dan masih banyak lagi. Pasar nampaknya bullish dalam menerima ETF dengan cara yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Di sisi lain, hal positif yang dapat mendorong kenaikan harga Bitcoin adalah pencapaian ETF BTC. ETF Bitcoin Spot di AS mencapai tonggak sejarah 1 juta BTC, memegang 5% dari total pasokan. Tiga pemegang ETF Bitcoin teratas adalah Grayscale, BlackRock, dan Fidelity.

Momentum diperdagangkannya Bitcoin dan Ethereum ETP di Bursa Efek London pada 28 Mei 2024, juga menjadi langkah signifikan yang menunjukkan semakin matangnya adopsi aset kripto oleh institusi keuangan tradisional. Banyak yang berspekulasi bahwa Bitcoin mungkin akan mengalami reli setelah pencapaian tersebut.

Sementara itu, Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) mencatat nilai transaksi perdagangan kripto di Indonesia terus tumbuh. Transaksi kripto di Indonesia pada April 2024 mencapai sebesar Rp52,26 triliun. Perkembangan nilai transaksi perdagangan fisik aset kripto di Indonesia pada Januari—April 2024 mencapai Rp211,1 triliun.

Sementara jumlah investor kripto di Indonesia mengalami peningkatan. Hingga April 2024, tercatat terdapat 20,16 juta investor kripto, bertambah sekitar 422.258 orang atau naik 2,08 dibandingkan Maret 2024 yang sebanyak 19,75 juta orang. (*AMBS)

Exit mobile version